--------
Sahabat steemian...
Kata “simpang lima” terdengar tidak asing di telinga kita. Saya yakin frasa tersebut mengajak ingatan kita berkeliling jauh hingga ke Banda Aceh. Ya.. tepatnya ke simpang lima. Tempat berdiri megah sebuah tugu –di tengah lima persimpangan-- yang menjadi ikon baru megahnya kota yang dulunya dikenal koetaradja itu.
Source: Simpang Lima, Banda Aceh
Sementara nasi gandul adalah nasi yang disajikan dengan lauk serba sapi. Bukan hanya daging sapi, juga ada lidah, usus, hati, paru, babat, dan organ sapi lainnya. Ada juga telur pindang, yaitu telor rebus yang digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama.
Nasi gandul merupakan kuliner khas daerah Pati, Jawa Tengah yang dinilai paling dicari para wisatawan, lokal dan mancanegara. Nasi gandul diramu bersama nasi putih yang masih mengepul asap, dialasi daun pisang di sebuah wadah berupa anyam. Kemudian diracik dengan lauk sapi sesuai permintaan pembeli. Lalu disiram kuah santan berwarna kecoklatan (agak encer) ditambah kecap manis, beberapa iris jeruk nipis, dan sambal. Meski Nasi gandul merupakan kuliner khas Pati, namun ternyata banyak juga tersedia di Kota Semarang.
Source: Simpang Lima Semarang dari ketinggian
Foto: Nasi gandul Pati di Semarang
Lalu apa kaitannya antara simpang lima dan nasi gandul?
Sahabat steemian...
Simpang Lima yang saya maksudkan dalam tulisan ini adalah sebuah tempat yang berada di pusat kota Semarang. Letaknya juga sangat strategis. Dikelilingi oleh banyak bangunan gedung tinggi, pusat perbelanjaan, perhotelan, dan sebagainya. Lapangan tersebut menjadi salah satu pusat keramaian kota Semarang. Hal itu tampak sejak sore hingga kemeriahan di malah hari.
Simpang Lima juga dikenal sebagai Lapangan Pancasila Semarang. Tempat ini menjadi daya tarik wisatawan. Deretan lampu yang besar bertuliskan “Simpang Lima” menjadikan lapangan kota itu sebagai tempat favorit bagi wisatawan dan kawula muda untuk ber-selfie ria hingga tengah malam.
Foto: *Makan nasi gandul bersama teman-teman dari berbagai daerah se-Indonesia di sekitar Simpang Lima, Semarang *
Para pengunjung di sana juga bisa memanfaatkan transportasi untuk keliling kota berupa becak dan sepeda berhias lampu yang dijejer di sekeliling lapangan. Becak dan sepeda dengan beragam bentuk unik hiasan lampu bisa didapatkan dengan mudah. Tinggal kita merogoh kantong dan mengeluarkan uang sekitar Rp 30 ribu atau Rp 40 ribu untuk 30 menit. Jika pandai menawar, kita bisa mendapatkan harga sewa yang lebih murah lagi. Siap itu, kita siap berkeliling dengan becak atau sepeda tersebut.
Setelah lelah bersepeda menikmat suasana dan pemandangan di sepanjang jalan kota Semarang sambil berfoto ria, kita bisa nyeberang jalan menuju ke pusat kuliner. Di sana kita akan mendapatkan beragam tawaran kuliner dengan menu khas kota itu yang pasti akan memanjakan lidah kita. Salah satunya adalah Nasi Gandul.
Nasi khas Pati yang beraroma gurih ini pasti bikin perut yang sedang lapar sehabis mendayung sepeda, bergejolak. Rasanya yang enak membuat nafsu makan semakin bertambah. Rasanya kita tidak bisa hanya menikmati seporsi nasi gandul saja. Pinginnya bisa menambah hingga dua sampai tiga porsi. Sudah pernah mencoba lezatnya Nasi Gandul khas yang satu ini? Kalau belum, sebaiknya Anda segera ke sana dan mencicipinya!
Source: Simpang Lima, Semarang
Demikian sahabat steemian..
Salam,
@farizalm
Pajan ka u semarang
Nyan ata awai pak @muntadhar
Foto fotnya mantap. nasinya juga maknyus
Makasih @zharifa. Jika mau sila berkunjung