Lanjut ke 0 Kilometer, destinasi terakhir hari pertama kami di Sabang. Hari sudah petang saat kami tiba. Daan begitu sampai kami sudah digoda dengan rujak Aceh yang dijual sepanjang jalan menuju tugu 0 Kilometer di kawasan itu. Ternyata Akmal memperhatikan pandangan mata saya dan kak Didi.. 😄 Dia tau kami tergiur dengan rujak buah itu. Dan Akmal memesannya untuk saya dan kak Didi.
Saya suka sekali dengan rujak, dan saya sering membuatnya dirumah. Saya memperhatikan macam buah dan juga bahan lain yang digunakan kakak penjual untuk membuat bumbunya, karena biasanya lain tempat lain pula cara dan bahan yang digunakan untuk membuatnya. Saya tertarik sekali sama buah hijau seperti buah salak. Ternyata namanya buah Rumbia.
Saya sering melihat buah ini dijual di pasar, tapi saya gak tau nama dan untuk apa buah ini digunakan. Saya penasaran dengan rasanya, saya coba sedikit dan rasanya kelat 😆 tapi kalau sudah tercampur dengan bahan yang lain jadi gak terasa..😄 Kak Didi memesan rujak buah campur, sementara saya cukup rujak mangga muda saja.
Tak berlama-lama, kami segera menghabiskan rujaknya dan segera menuju ke tugu untuk mengambil foto syantiik 😍.. Akmal memberi intruksi, kata yang paling sering dikeluarkan "geser kanan siket..geser kiri siket.." (dah kek tukang parkir dia kalo ngasi intruksi foto..😂)
Hari mulai gelap, dan betapa bahagianya kami dihadiahi sunset yang sangat indah oleh Yang Maha Kuasa. Lagi-lagi Akmal mengeluarkan kata mutiara "geser siket" 😆. Tak mau kehilangan moment indah ini saya dan kak Didi langsung ambil posisi..
Moment ini hanya sekitar ±10menit saja. Setelahnya matahari sudah bersembunyi. Hari sudah gelap, lokasi tugu mulai sepi. Satu persatu rombongan wisatawan lain mulai kembali pulang. Begitu juga dengan kami, segera melangkah ke mobil dan kembali ke penginapan.
Dalam perjalanan ke penginapan,
Akmal: Kak, mau makan sate gurita?..
Kak Didi: mau mau... Pasti sedap tu ee
(Hahahaa, saya ngikut aja karena udah laper juga.. 😄)
Satenya enaaaakk.. Saking enak dan laparnya, saya lupa untuk ambil gambar. Tapi masih ada rongga perut yang kosong. Rasanya kami mau makan lagi. Kami dengar ada Pizza enak yang bisa di pesan dipenginapan. Kami berniat memesannya sesampainya di penginapan nanti.
Kami mengobrol seruu sekali, tak terasa sudah pukul 23.45. Okee, Akmal mengajak kami kembali ke penginapan. Sampai di penginapan kami langsung pesan Pizza, tapi sayang sudah close order. Aaah kami kuciwaa.. Tapi tak apa, besok pagi kami pesan. Sekarang waktunya istirahaaaaatt...
Alhamdulillah, hari pertama yang sangat indah di kota ini.. InsyaaAllah bisa kembali lagi untuk menikmatinya..😊
Continued..
Selamat Jalan-jalan Steemians.. 😉
Mari hidup sehat dengan jalan-jalan.. 😉
Aceh, 24 April 2018
Warm Regards
Masih di sabang y?
Dah Balek kak @rikanurrizki.. Tinggal ceritanya aja.. 😄