Sakapol melakukan perjalanan yang berbeda di hari ketiga berada di Lombok. Ia menuju sebuah pulau yang bernama Gili Trawangan. Pulau yang terkenal dengan keindahan pantainya. Seumur hidup, baru kali ini Sakapol berhasil mendaratkan tapak kaki di pulau yang sering dilihatnya pada televisi.
Sebagai wisatawan nusantara, Sakapol juga mengenakan kacamata riben dipadu topi ala cowboy. Ia ingin melihat pemandangan secara aman tanpa ada yang mengetahui arah tatapan bola matanya di Gili.
Untuk mencapai Gili Trawangan, Sakapol harus menempuh perjalanan laut dengan menumpangi speedboat dari pelabuhan Teluk Nara hingga berlabuh di pulau Gili Trawangan. Pelayaran antarpulau ini hanya membutuhkan waktu selama 15 menit.
Sakapol mulai panik saat memandang keindahan pantai yang menyerupai jutaan mata biru bersama ombak pantai yang sangat lembut. Saat itu ia tidak lagi membutuhkan akses internet untuk mengintip Gili Trawangan. Matanya menilik tajam. Sakapol mulai online secara alami.
Sebagai wisatawan, Sakapol melihat belasan sepeda terparkir rapi seperti pemandangan sepeda anak-anak sekolah yang ada di belakang gedung sekolah kampungnya. Lalu ia melihat begitu banyak wisatawan lain yang mendayung sepeda. Rupanya sarana transportasi ini disewakan untuk berkeliling di pantai eksotis.
Sakapol tidak membiarkan pengalamannya di pulau Gili Trawangan berlalu begitu saja tanpa diteruskan kepada Ali dan Abu. Lalu ia mengirim beberapa foto yang dianggapnya elok dipandang mata.
"Andai saja dalam detik ini kau berada di sampingku, Ali. Pasti kau akan sangat setuju untuk membuka usaha warung kuah beulangong yang dipawangi oleh Abu Thailand di pulau ini." Sakapol menulis keterangan tentang foto yang dikirimnya kepada Ali.
Pol, aku tahu maksud matamu menilik tajam dan mulai online.
Jangan terus fokus pada ikan suree yang berjemur.! Nanti kau lupa daratan.
I Love Lombok
Haha, online tanpa kuota internet @cek.sin. Sejauh mata memandang.
Ya sekedar sejauh mata memandang
Kayak di film-film ya, hehe
Begitulah @bahtiarlangsa
Akhirnya Sakapol pun tiba di pulau indah indah ini. Ingatkan dia untuk buat foto sebanyak-banyaknya dan bikin juga jurnal perjalanan biar kita bisa baca sama-sama :)
Pasti pak @emongnovaostia. Memorinya sudah full 😁