Agustus 2014
Ini kali kedua kaka berkunjung ke Sumatera Barat. Sambutan yang ramah dari kawan-kawan Padang Backpacker Comunity (PBC) membuat kaka betah berlama- lama di kota ini. Waktu kaka datang pertama kali dibulan juni, kak Sari, seorang punggawa PBC sempat mengenalkan kaka dengan bang Andes, salah satu aggota PBC yang tinggal di kabupaten Sijunjung. Kaka sempat berjanji kalau nanti bisa datang lagi kesini, insyallah kaka bakalan mengunjungi bang Andes di kotanya. Akhirnya setelah 4 hari di kota Padang, berangkatlah kaka ke Sijunjung.
Kabupaten Sijunjung termasuk salah satu kabupaten terluar dari Sumatera Barat. Sebelah timurnya langsung berbatasan dengan Provinsi Riau. Dengan menggunakan minibus waktu tempuh dari kota padang ke sijunjung sekitar 3 sampai 4 jam. waktu itu kaka sampai disana sekitar jam 6 sore. Kaka turun dipinggir jalan lintas Sijungjung – Damasraya, lalu menunggu dijemput oleh bang Andes. Gak lama kemudian bang Andes datang dengan motor trailnya. Bang Andes ini tipe yang punya penampilan garang tapi sebenarnya orangnya ramah, mudah diajak bicara dan gak jaim untuk ketawa.
Kamipun langsung menuju kerumahnya. Dari jalan lintas ke kota sijunjung perlu waktu sekitar 15 menit. Selama perjalanan bang Andes banyak bercerita tentang kota ini, sumber penghasilan masyarakatnya dari hasil perkebunan dan pertanian.Disini juga banyak tambang emas yang dikelola secara berkelompok atau pribadi.sesampainya dirumah, kaka disambut hangat oleh keluarnya. Tentu saja selama di sijunjung kaka akan menginap disini. Malam itu kaka disuguhi kuliner istimewa rendang kering belalang pakai daun ubi yang bikin nagih sampai lupa gak sempat difoto.
Besok paginya kaka diajak menjelajah gua dan air terjun. Tapi bagian guanya nanti kaka cerita di post berikutnya ya.Setelah lelah menelusuri gua, kami lanjut ke air terjun. “Biar bisa guyuran ilangin pegel” kata bang Andes.”Jauh ga bang?" kaka yang udah kelelahan langsung nanya buat mastiin. “Ga jauh kok, cuma berapa belokan” jawab si abang. Dari lokasi gua kami motoran sekitar 10 menit. motornya kami titip dirumah warga. Jalanlah kaka sambil mikir sebentar lagi bisa berendam di aliran air yang segar.
Diawal treking jalurnya masih melandai. Pemandangan indah menyambut kami. Di sebelah kiri hutan mulai terlihat, disebelah kanan ada aliran sungai kecil berair jernih. 30 menit... Sejam... kok gak sampai-sampai . Badan rasanya lengket kali, kakipun hampir gak bisa diajak kompromi. Tadi kami udah treking bolak balik gua sekitar 4 jam. belum ditambah treking kesini . Jalurnya mulai berat, jalan setapak udah gak terlihat. “Bang, ini beneran jalurnya? Kita ga nyasar kan? Tadi katanya dekat”. Kaka mulai curiga. “iya, tinggal dikit lagi. Kalau capek kita istirahat dulu di bawah pohon itu”.jawab bang andes sambil nunjuk pohon duku.
sehabis istirahat sebentar kami lanjut jalan lagi. Tapi rupanya treknya semakin ajib, harus manjat dan loncat-loncat. Ayunan parang bang Andes terlihat bersemangat untuk membuka jalur baru. Dalam hati kaka ngedumel ‘ asem, fix aku kena tipu’ -___-‘
Ada tebing batu juga
Setelah 5 menit kami mulai dengar aliran air yg makin lama makin deras. 30 menit kemudian dari atas keliatan batuan yang dialiri air seperti air terjun. Tiba-tiba ada gerakan diatas bebatuan. Fokusin pandangan diantara dedaunan, rupanya ada hewan yang agak besar lagi main disana tapi gak terlihat jelas.’ Ah bodo amat’, namanya juga hutan. “kita cuci kaki dulu disini ya, air terjunnya ada di atas”. Kata bang andes.
After long treking, kesegaran yang HQQ
Sampai disitu kaka langsung nyemplung, lanjut duduk di batuan.airnya dingin kaya es. Badan jadi segar lagi.setelah istirahat sebentar kami lanjut lagi ke atas, ke lokasi air terjun yang lebih tinggi.Ternyata diatas air terjun pertama masih ada air terjun lagi. Tapi karena udah gak sanggup lagi kaka mutusin cukup sampai sini aja. Pulangnya masih harus jalan juga kan.
Tetap senyum walaupun rasanya mau pingsan -__-'
Singkat cerita pulang dari air terjun kaka langsung mandi. Giliran mau tidur rasanya badan ini kok gatal semua. Dibeberapa titik rasanya kaya ada yg gigit. Waktu periksa rupanya ada sejenis serangga kaya kutu yg nempel di kulit. Apalagi pas kutunya di tekan langsung kaya keluar darah. Panik dong ya. Hasilnya ada sekitar 10 kutu yg ketemu. Bekas tempat gigitannya malah lebih sakit setelah kutunya di cabut. Yakin udah gak ada kutu yg bersisa barulah kaka nanya ke bang andes. Katanya kemungkinan itu kutu babi. Jadi hewan yang keliatan di batuan tempat kami istirahat itu pasti babi. Dan kaka dengan santainya duduk di tempat si kawan itu main. Hiks...
Epilog
Seminggu kemudian di padang: badan berasa gatal lagi. Pas periksa ada satu kutu yg ukurannya udah 10 kali ukuran kutu waktu pertama kali dapat di badan. Oke, that's enough. Langsung ke salon, ambil paket Spa, luluran! Barulah kisah kaka dan kutu babi beneran berakhir.
Mkanya jgn lasak kali
Bukan aku yg lasak, kutunya aja yg ganjen sampe nempel2 sama aku hahaha
Halo @nonginna, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!
Makasih 😁