[Paris] The Most Romantic City in The World: Part I

Setelah menghabiskan waktu dalam perjalanan selama 10 jam, akhirnya bus yang menumpangi kami memasuki kota Paris. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, namun matahari masih malu-malu menampakkan diri. Iya, karena waktu itu adalah akhir musim semi dan memasuki musim dingin, jadi malamnya lebih lama dibandingkan siang. Bangunan-bangunan indah berasitektur eropa disepanjang jalan pun diam dan tak terlihat adanya kegiatan apa-apa disitu.

Bus merapatkan diri disebuah kaki bukit. Namun terlihat dari dalam bus ada sebuah bangunan yang indah ditutupi oleh kubah putih. Itu adalah sebuah gereja yang dirancang oleh Paul Abadie. Gereja ini dikenal dengan sebutan Basilika Sacré Cœur yaitu sebuah gereja Katolik Roma di Paris. Bangunan yang dibangun selama 39 tahun ini terletak diatas bukit Montmartre dengan ketinggian 130 meter. Dulu kawasan Montmartre dikenal sebagai kawasan tempat tinggal dan berkumpulnya para seniman besar Perancis seperti Pablo Picasso, Vincent Van Gogh, Salvador Dali, Claude Monet, dan Pierre-Auguste Renoir. Jadi jangan heran kalau Montmartre juga dikenal sebagai Florencenya Italia. Karena masih kepagian, maka kami pun tidak bisa menikmati keindahan interior bangunan ini. Namun setelah menapaki 200 anak tangga, kami disuguhkan keindahan panorama kota Paris yang terlihat sangat menakjubkan dari puncak bukit.

Setelah melihat kota Paris dari atas, kami berpindah ke arah Eifel Tower. Masih di wilayah Montmartre, Pemandangan perjalanan kami sepenuhnya tercuri oleh barisan sex shop dan wanita berbaju seksi disepanjang jalan. Namun ditengah-tengah distrik klub malam ini terlihat sebuah tulisan "MOULIN ROUGE" dengan kincir angin dan lampu warna merah. Dalam hati terbisik oooo disini Moulin Rouge. Beginilah kalau jalan-jalannya kurang bekal hehe. Inilah gedung yang dikenal sebagai Trademark Moulin Rouge. Disini adalah tempat lahirnya tarian Can Can.