Pasti setiap Muslim menanti-nanti yang namanya mudik lebaran, begitu juga dengan aku. Mudik tahun ini masih sendiri, belum ada yang nemani. ☹️☹️.
Nah, malam ini aku akan bercerita tentang perjalan aku mulai dari Banda Aceh sampai ke kampung halaman tercinta, yaitu Desa Handel Kec. Puncak Sorik Marapi, Madina, Sumatera Utara.
Alhamdulillah ada rezeki naik pesawat dari Banda Aceh samapi ke Medan, pesawat Lion Air kelas ekonomi, nomor kursi 25A tepat di dekat jendela. Aku memilih flight sore, Banda Aceh -Medan 45 menit sudah sampai kalau naik pesawat, berbeda dengan naik bus, bisa sampai 12 jam. Ke Bandara Iskandar Muda Banda Aceh aku diantar oleh teman dengan mobil, sampai di Bandara aku langsung check in dan langsung ke ruangtunggu.
Di Bandara aku ketemu dengan teman satu kantor, bg Prana. Kita memang janjian untuk flight bersama dengan tunjuan kampung masing-masing. Tidak lama menunggu penumpang pun disuruh memasuki pesawat, dengan rasa bahagia dalam hati (Setelah sekian lama akhirnya bisa ketemu keluarga). Di dalam pesawat aku pun sempat tertidur, berharap bangun sudah sampai dan berbuka puasa, karena jadwal berbuka beda 30 menit lebih cepat di Medan diri Banda Aceh.
Sampai di Kuala Namu Medan, aku langsung keluar dari Bandara mencari taxi. Hmmm naik taxi terlalu mahal. Aku memutuskan untuk naik damri dengan tujuan Kota Medan. Ongkosnya pun tidak mahal (25rb).
great blog
Thank @makesushi 😍🙏👍