Hampir satu tahun setengah saya meninggalkan Kota Semarang, kota dengan sejuta kenangan. Saya pernah berada di kota ini selama dua tahun lamanya, yaitu sejak akhir tahun 2013 hingga pertengahan 2016. Selama itu lah, saya berkeliling ke beberapa tempat dan menemukan hal-hal yang menarik di sini. Bagi saya, Semarang memberikan banyak kesan yang sulit dilupakan. Salah satunya adalah keindahan dan keunikan kota yang tidak ditemukan di tempat lainnya.
Semarang, adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Kota bersejarah yang ‘eksotis’ dengan perpaduan nuansa klasik Eropa-Oriental, modern, dan keindahan alamiah. Di dalam Kota Semarang, selain bangunan-bangunan modern kita dapat menemukan bangunan-bangunan bersejarah yang sangat kental dengan corak khas China dan Belanda.
Sehingga bagi saya, Semarang sekilas bisa menggambarkan bagaimana miniatur negara-negara Eropa dan China tanpa (mungkin) pergi ke sana.Mungkin hal ini sangat berkaitan dengan sejarah masuknya bangsa China dahulu dan penjajahan kolonial Belanda. Sehingga sisa-sisa peninggalan kedua bangsa ini di Kota Semarang dilestarikan dan dijaga dengan baik hingga saat ini sebagai bukti bersejarah bagi masyarakat sekarang.
Selain monumen bersejarah, di sekitar area Semarang juga dapat ditemukan wisata-wisata alam yang indah. Letaknya memang agak sedikit jauh dari area kota, tapi tetap asyik untuk dikunjungi jika ingin melepaskan penat dan suntuk ketika berada di riuhnya perkotaan.
Nah, apa-apa saja monumen dan tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh para pendatang atau wisatawan ketika berada di Semarang? Ini dia tempatnya:
Semarang, is a town located in Central Java, Indonesia. In this historic town we can find many of historic buildings with Oriental-European style.
Beside the historical buildings, around the town of Semarang can also be found many beautiful natural places. The location just a little bit far from the town, but it still fun to visit if we want to get relax of the tired and bored.
So, here is the places:
Simpang Lima (Simpang Lima Square)
Kawasan Simpang Lima merupakan pusat dari Kota Semarang, karena berada tepat di tengah-tengah kota. Hampir setiap malam Simpang Lima didatangi oleh banyak pengunjung, untuk sekadar nongkrong, bermain sepeda, bersepatu roda, atau melihat even-even tertentu. Wilayah ini merupakan area publik tempat berkumpulnya orang dari berbagai usia dan kalangan. Mungkin bisa dikatakan sebagai alun-alun kota.
Simpang Lima square is the center of Semarang, because it is located in the middle of the town. Almost every night this location is visited by many visitors; to hanging out, playing bikes, or watching certain events. This area is a public area which people come from different ages, sex, occupations, or etc.
Mesjid Agung Semarang (The Grand Mosque of Semarang)
Mesjid agung ini dapat kita temukan di area yang agak sedikit jauh dari pusat kota, mungkin sekitar 15-20 menit dari kawasan Simpang Lima Semarang. Mesjid ini sangat indah dengan konsep menyerupai Mesjid An-Nabawi di Madinah. Dihiasi oleh beberapa payung dan halaman yang sangat luas, juga satu menara yang dapat dinaiki pengunjung pada pukul 17.00 WIB untuk melihat indahnya Kota Semarang dari ketinggian.
This grand mosque can be found just a little bit far from the town center, maybe about 15-20 minutes from Simpang Lima square. The mosque is very beautiful with a concept resembling An-Nabawi Mosque in Medina. Decorated by several umbrellas and a very wide yard. In front of the Mosque, there is one tower that can be visited by people at 05.00pm to see the beauty of Semarang town from the height.
Lawang Sewu (a Thousand Doors Building)
Lawang Sewu atau bangunan “Seribu Pintu” ini merupakan salah satu peninggalan Belanda yang pada masanya digunakan sebagai kantor pos. Kemudian ketika penjajahan Jepang dialihkan fungsinya sebagai penjara. Konon, bangunan ini agak sedikit angker dan terkesan menyeramkan. Apalagi di sini terdapat ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara bawah tanah untuk menyandera dan menyiksa tahanan perang atau masyarakat pribumi yang dianggap bertentangan dengan pihak penjajah Jepang dulu. Maka jangan heran, jika kita masuk ke area bawah tanah ini kemudian merasakan bulu kuduk yang merinding. Jika tidak kuat mental, sebaiknya jangan coba-coba untuk masuk ke area yang satu ini.
Lawang Sewu or "Thousand Doors building" is one of the Dutch heritage that in his time used as 'post office'. Then when the era of Japan imperialism, this building is used as a prison. This building looks a little bit haunted and scary. Especially in its basement area that used to torture prisoners of war or civil society who against to the Japanese occupiers . So do not be surprised, if we go into this underground area then felt the goosebumps and creepy. So, if you don't have a good guts, don't ever get into this one area.
Kota Lama atau Taman Sri Gunting (Old Town and Sri Gunting Park)
Daerah ini juga menjadi cerminan kota Eropa dengan bangunan yang khas peninggalan Belanda. Kawasan ini sengaja dilestarikan sebagai salah satu wisata sejarah. Meskipun bangunan-bangunannya sudah sangat tua dan terlihat usang. Di sini dapat ditemukan beberapa bangunan khas Belanda seperti gereja, kantor pos dan meuseum. Kadang-kadang di waktu tertentu, sering diadakan even seperti pameran atau pergelaran seni dengan nuansa sejarah yang menampilkan kehidupan Indonesia di era penjajahan Belanda dulu. Menarik sekali.
This area is also a reflection of European cities. This area is considerately preserved as one of the historical tours in Semarang, although the buildings are very old and look worn out. Here can be found some typical Dutch buildings such as churches, post office and meuseum. Sometimes, we can find the special events such as exhibitions or art performances that show the life of Indonesia in the era of colonial at the past. So interesting.
Sam Po Kong
Sam Po Kong merupakan salah satu bangunan peninggalan bangsa China di Semarang jauh sebelum kedatangan Belanda. Bangunan ini terawat sangat baik dan sangat indah dengan nuansa warna merah. Letaknya masih di dalam Kota Semarang dan mudah dijangkau. Untuk masuk ke area ini, pengunjung hanya butuh membayar tiket sebesar Rp.10.000-15.000 saja.
Sam Po Kong is one of the Chinese heritage buildings in Semarang. The building is very beautiful with shades of red. The location is still around the town of Semarang and easy to reach. To enter this area, visitors only need to pay a ticket about 10.000-15.000 rupiahs.
Klenteng Tay Kak Sie dan Gang Semawis (Tay Kak Sie Temple and Semawis Street)
Di sini dapat dikatakan sebagai wilayah pecinan Semarang. Warga beretnis China dan berbagai warung dengan menu masakan khas China mudah ditemukan di sini, terutama di area Gang Semawis. Di sini kita dapat menemukan Klanteng Tay Kak Sie sebagai salah satu tempat ibadah umat Tionghoa dan miniatur kapal bukti perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang jenderal besar dari tanah China.
Here can be regarded as a 'Chinatown' area of Semarang. Chinese people and foods are easy to find here, especially in the Semawis area. Here we can also find Tay Kak Sie temple -as one of worship places of Chinese people, and also a ship miniature of Cheng Ho admiral.
Curug Lawe (Curug Lawe Waterfall)
Curug Lawe atau air terjun ini dapat kita temukan dengan menempuh perjalanan selama sekitar 30 menit dari area Kota Semarang. Setelah itu, perjalanan belum selesai. Kita juga harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dan sedikit mendaki selama hampir satu jam lamanya, dengan kondisi jalan yang terjal dan sempit. Di sini kita dapat menemukan air terjun yang sangat tinggi dan indah di tengah-tengah hijaunya dan asrinya hutan. Sangat cocok bagi para pecinta alam.
This waterfall can be found about 30 minutes from Semarang by the car or motorcycle. Then, the journey is not finished yet. We also have to walk and hike for almost an hour in abrupt and narrow road conditions. In this location we can find a very high and beautiful waterfall, in the middle of the green and forest. Suitable for nature lovers.
Umbul Sidomukti
Nah, bagi pengunjung yang suka dengan spot wisata bernuansa romantis, di sini lah tempatnya. Ini adalah salah satu wilayah dataran tinggi di Semarang yang recommended untuk dikunjungi, terutama di malam hari. Harus ditempuh dengan menggunakan kendaraan selama satu jam lebih dari kota. Di sini kita dapat menemukan cafe cantik di atas bukit dengan pemandangan yang cukup indah di malam hari. Karena cuaca di sini cukup dingin, disarankan untuk memakai jaket tebal jika ingin berkunjung ke sini.
For someone who like the romantic spot to visit, here is the place. This is one of the highland areas in Semarang that is very recommended to visit, especially at the afternoon or night. It must be taken by car for an hour more of the town. Here we can find a pretty cafe on the hill with a pretty beautiful view at night. Because the weather is very cold here, it is advisable to wear a thick jacket if you want to visit here.
Dieng Plateau dan Lembah Sikunir (Dieng Plateau and Sikunir Valley)
Dataran tinggi lainnya yang layak dikunjungi di area Semarang sekitar adalah Dieng Plateau atau Lembah Sikunir. Area ini dikenal dengan spot terbaik untuk melihat matahari terbit, juga merupakan salah satu desa di kawasan tertinggi yang ada di pulau Jawa. Suasananya sangat sejuk, sehingga jika ingin mendaki ke puncak ini harus berpakaian lengkap dengan sarung tangan dan kaus kaki. Untuk mencapai Lembah Sikunir ini juga harus mendaki terlebih dahulu dengan berjalan kaki. Track pendakiannya sudah cukup aman dan mudah dilalui.
Another highlands which is very worth to visit around Semarang is Dieng Plateau and Sikunir Valley. This area is known as the best spot to see the sunrise, it is also one of the villages in the highest area of Java. The atmosphere is very cool, so if you want to get to this place should wear a thick jacket or clothes. To reach the Sikunir Valley must also go to hike first. The track is quitely safe and easy to pass.
Di area ini juga terdapat beberapa spot wisata lainnya, seperti Lembah Sikidang yang merupakan area kawah belerang, juga ada Telaga Tiga Warna sebagai salah satu tempat wisata flying fox dan bukti peninggalan Majapahit.
In this area there are also another beautiful spots, such as Sikidang Valley which is a sulfur crater area, and there is also "Lake of Three colour" as one of flying fox area and the Majapahit kingdom heritage.
warbiyasah
Terima kasih..
Sama sama
Luar biasa
Keren buk ..
Makasi ya :)
Hi @putrimaulina90! Postinganmu yang berkualitas ini berhasil ditemukan oleh Team kurator bahasa Indonesia OCD!
Balas komentar ini jika Anda bersedia postingan ini untuk dibagikan.Dengan menyutujui hal ini,anda mendapatkan kesempatan untuk menerima reward tambahan dan salah satu gambar dari postingan ini akan kami gunakan dalam kompilasi harian kami.
Ikuti @ocd- untuk mengatahui project kami lebih lanjut dan membaca postingan berkualitas yang lainnya.
Waw. Terima kasih kak.
Silahkan dibagikan jika memang postingan ini dianggap baik. Suatu kehormatan pastinya. :)
Tulisannya keren banget @putrimaulina90
Terima kasih pak ;)
Keren ka... Salam kenal y saya steemian baru.
Makasi. Salam kenal kembali dari saya yg masih pemula juga. Hehe