TOURING menggunakan sepeda motor secara bersama-sama merupakan salah satu kegiatan para riders, terutama klub atau komunitas motor. Kegiatan berkendara menuju tempat yang jauh ini, tak terlepas dari aturan dan juga etika bermotor. Selain itu, rasa persaudaraan juga dilatih sepanjang perjalanan.
Bagi Civitas Akademika Universitas Malikussaleh, touring dimanfaatkan untuk berziarah ke makam-makam Ulama dan Pahlawan Nasional di Aceh. Perjalanan itu sekaligus memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-75 (17/8/1945-17/8/2020). Perjalanan yang berganti hari itu mereka mulai dengan doa restu dari anak, Istri, serta orang tua. Pada hari Minggu (2/8/2020) pagi, roda sepeda motor mereka akan berputar dari kota Lhokseumawe menuju Banda Aceh.
Sekitar 21 peserta mulai melintas jalan nasional. Semangat mereka bukan untuk berlibur atau seperti halnya orang yang mau piknik atau meluangkan waktu untuk bersenang-senang. Tetapi karena ingin berziarah ke makam-makam para ulama dan makam pahlawan nasional di Aceh.
Dr Dahlan Abdullah selaku panglima yang mengkoordinir pasukan rider harus begitu siap menguasai lapangan. Bagi penulis, Dahlan tidak diragukan lagi, selaku dosen dan tokoh akademisi. Beliau juga mempunyai hobi Touring dengan menggunakan sepeda motor. Maka wajar jika Dr Dahlan dijuluki road captain bagi rider Universitas Malikussaleh yang akan melakukan Touring kali ini.
Untuk sweeper, itu akan dikendalikan oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr Baidhawi. Karena sweeper jelas berada di posisi paling belakang dan bertugas merapikan barisan, menjaga rider anggota touring, memastikan tidak ada yang tertinggal.
Ada keindahan lain dalam touring itu, orang nomor satu di Universitas Malikussaleh juga ikut mengendarai sepeda motor bersama tim riders yang lain. Beliau adalah Rektor Unimal Dr Herman Fithra Asean Eng yang juga penanggung jawab kegiatan Touring Merdeka Universitas Malikussaleh.
Sesampai di Banda Aceh, rombongan akan berziarah ke makam Ulama besar yaitu makam Teungku Syekh Abdurrauf yang saat ini lebih dikenal dengan Syiah Kuala. Kata pepatah Aceh “Adat bak Po Teumeureuhom, Hukum bak Syiah Kuala”, (kebijakan masalah Adat dan Hukum, di Aceh dasarnya ada pada Po Teumerehom dan Syiah Kuala) menjadi jejak touring Universitas Malikussaleh.
Pasalnya, dari rundown kegiatan Touring Merdeka Universitas Malikussaleh yang diterima Unimalnews, setelah ziarah ke makam Syiah Kuala, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Aceh Jaya. Disana rombongan akan ziarah ke Makam Sultan Alaiddin Ri'ayat Syah atau lebih dikenal dengan nama Po Teumeureuhom. Makam tersebut terletak di Gampong Gle Jong, Kecamatan Jaya.
Dari Aceh Jaya, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Aceh Barat dengan ibukota Meulaboh, disanalah rombongan akan beristirahat melepaskan lelahnya setelah mengarungi perjalanan yang memakan waktu hingga lebih kurang delapan jam itu.
Keesokan harinya, Selasa (4/8/2020) pagi, rombongan kembali melanjutkan perjalanan, tetapi masih seputaran pantai barat. Disana mereka berziarah ke Makam Teuku Umar yang terletak di Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat. Makam tersebut berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat Kota Meulaboh.
Setelah Ziarah ke makam, rombongan mengunjungi Universitas Teuku Umar, disana rencananya Rektor Universitas Malikussaleh Dr Herman Fithra akan merajut silaturahmi dengan civitas kampus tersebut.
Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Nagan Raya. Disana rombongan memilih menginap dikarenakan perjalanan menuju Beutong hingga Takengon Kabupaten Aceh Tengah memakan waktu hingga enam jam perjalanan. Rombongan pun memilih berangkat pada Rabu (5/8/2020) pagi.
Setiba di Takengon, rombongan mengunjungi Universitas Gajah Putih (UGP), setelah itu rombongan kembali lagi ke asal mula Pase Raya. Semoga Touring Merdeka Universitas Malikussaleh kali ini membawa berkah dan keselamatan bagi semua tim riders hingga kembali ke kampus tercinta Universitas Malikussaleh,,, Amiiin