Bur Telege adalah kawasan Perbukitan pinus mercusi ( Uyem-Gayo). Kawasan wisata paling banyak dikunjungi wisatawan. Berada di sisi Selatan Kota Takengon. Persis di seberang sungai Pesangen.
Lahan perbukitan berbatu kartz ini, tempat memandang yang strategis, kata mereka yang pernah pesiar kesana. Apalagi, bagian timur kawasan ini, terbentang Danau Luttawar. Dan di kaki bukit ini, hamparan Kota Takengon.
Pemandangan yang aduhai ini, membuat Reje ( Kepala Desa) Bale, Adi, berencana membuat rumah tinggal, home stay.
Adi adalah Kepala Kampung yang bisa membaca potensi. Potensi wisata berbasis panorama yang bisa dijadikan uang.
Meski bermedan karang, disini, Adi, yang lebih populer disapa Adi Bale, berencana membangun perumahan bagi wisatawan berjumlah 40 unit.
"Saya sedang menjajaki kerjasama untuk pembiayaan. Estimasinya sekitar dua milyar rupiah", kata Adi.
Rencananya, rumah yang dibangun, berbahan kayu pinus yang kaya warna dan berkesan klasik. Dengan desain bergaya Erofa.
Lahan yang akan dijadikan home stay tersebut adalah lahan hak milik warga setempat. Caranya, pemilik lahan diberi kebebasan membangun sendiri atau sekali bangun. Dengan desain rumah yang seragam.
Untuk mengelola home stay tersebut, para pemilik lahan akan tergabung dalam satu managemen. Seperti Badan Usaha Milik Kampung ( BUMK).
Kawasan perumahan wisata Bur Telege ini nantinya akan dibagi beberapa zona. Zona biasa sampai zona elit.
"Harga permalam direncanakan permalam rp. 500 ratus ribu keatas", rinci Adi Bale.
Kawasan perumahan wisata ini nantinya adalah kawasan mandiri dan modern. Semua kebutuhan wisatawan akan disediakan penduduk setempat. Dari makanan hingga souvenir.
Selama ini, sejak mengelola kawasan wisata Bur Telege oleh Kampung Bale, setiap pekan hasilkan jutaan rupiah bagi warga setempat. Mulai dari parkir, makanan, fasilitas dan lainnya.
Melihat hal ini, Adi Bale optimis, jika membangun rumah wisata akan sangat prospek dan hasilkan pendapatan bagi penduduk lokal.
Adi Bale, berpikiran maju kedepan membaca potensi ekonomi dari sektor wisata. Ekonomi kreatif. Visioner. Semoga terealisasi. Amin.
Posted using Partiko Android
Badan Usaha Milik Kampung!
Keren gagasannya!
@syamar iya bang, sedang di usahakan. Hal ini muncul dengan adanya Dana Desa yang hampir rp. 1 milyar. Beberapa desa alokasikan dana untuk pertumbuhan ekonomi desa. Sebagian dipakai untuk simpan pinjam. Dikelola kaum hawa. Ada yang membeli mesin roasting dan buat kafe di desa. Terima kasih bang
Memang sangat perlu adanya Rumah wisata di Takengon. Moga terwujud
Betul ketua @catataniranda kedepan, pungsi rumah wisata ini akan jadi tempat pertumbuhan ekonomi warga Bale. Apalagi lokasibya sangat indah dan disukai wisatawan
Posted using Partiko Android