Visiting Malaysia by way of official "entry from the front" became an interesting experience for me, after 1998 I entered illegally "from back door" by boat via sea. From Aceh, to reach Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia I took a 6-hour land route by bus from Lhokseumawe Town, and as soon as I got to Kuala Namu Air Port International, I was traveling with air travel for about 45 minutes. During the plane we will also find beautiful scenery, ranging from islands in the Riau archipelago, to Malaysia. At that time I boarded MAS Flying Aircraft, owned by Malaysia.
I think too, KLIA is arguably very orderly and neat. Line in the airport is very convenient, with a very elegant design filled with glass and aluminum trinkets. The floor is also clean and always shiny. In the airport aisle is also available many long seats that can be used by airport visitors to take a break. Fortunate to Indonesians, because we do not pay for visas, but for free alias Visa on Arrival, this visa is valid for thirty days. When queuing for immigration stamps we are fellow of ASEAN countries.
There are many things we can do when we come to Malaysia, from the leisurely streets, to the natural attractions, to the delicious Indian, Chinese, Japanese, Thai to Malay food, to shopping in the modern shopping centers either in Bukit Bintang or in Suria KLCC. Anyway, if to Malaysia, not enough overnight to enjoy it.
One of Malaysia's most popular icons is the Petronas Twin Towers, or so-called 'KLCC' or 'Twin Tower' located in Kuala Lumpur.At this 88-storey tower there is an official complex, a convention board, and a number of modern trade complexes.
In Kuala Lumpur as well, in addition to the super-complete and luxurious malls, we can also visit other interesting places of interest, such as Genting Higland, Batu Caves, Sunway Lagoon, Titiwangsa Lake Park, or Malaysia's China Town at Petaling Street.
Visitors who visited Bukit Bintang can buy various souvenirs typical of Malaysia, with a fairly cheap price. Then, in Bukit Bintang there are also typical dishes of various ethnic Malaysian residents, that night I enjoy 'Nasi Kandar', because according to the tongue.
In the field of transportation, many choices that can be taken by the visitors, for example, city buses, taxis, kero mono rail (MRT) or train. Buses in Malaysia offer convenience and cheap tickets, even for free, such as GOKL Bus, We can travel around Kuala Lumpur for free
BAHASA
Semalam di Malaysia
Berkunjung ke Malaysia dengan cara resmi "masuk dari depan" menjadi pengalaman yang menarik bagi saya, setelah tahun 1998 saya masuk secara illegal" dari pintu belakang" dengan boat via laut. Dari Aceh, untuk sampai ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia saya menempuh jalur darat selama 6 jam dengan bus dari Kota Lhokseumawe, terus begitu sampai sampai ke Kuala Namu Air Port International ditempuh dengan perjalanan udara selama sekitar 45 menit. Selama di pesawat juga akan kita dapati pemandangan indah, mulai dari pulau-pulau di kepulauan Riau, hingga Malaysia. Saat itu saya menumpang Peswat Terbang MAS, milik Malaysia.
Menurut saya juga, KLIA ini boleh dibilang sangat tertib dan rapi. Jalurjalur di dalam bandara sangat nyaman, dengan desain yang sangat elegan penuh dengan pernak-pernik kaca dan alumunium. Lantainya juga sangta bersih dan selalu mengkilat. Di lorong airport juga tersedia banyak kursi panjang yang bisa digunakan oleh pengunjung bandara untuk beristirahat sejenak. Beruntungnya orang Indonesia, karena kita tidak bayar visa, tapi gratis alias Visa on Arrival, visa ini berlaku tiga puluh hari. Saat antri untuk stempel imigrasi pun kita sesama dari negara-negara ASEAN.
Banyak hal yang bisa kita lakukan saat bekunjung ke Malaysia, mulai dari jalan-jalan santai, mengunjungi tempat wisata alam, menikmati lezatnya makanan India, China, Jepang, Thailand hingga Melayu, hingga berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan modern baik di kawsan Bukit Bintang atau di Suria KLCC. Pokoknya, kalau ke Malaysia, tak cukup semalam untuk menikmatinya.
Salah satu ikon Malaysia yang cukup populer adalah Menara Kembar Petronas atau biasa disebut 'KLCC' atau 'Twin Tower" yang berada di Kuala Lumpur. Pada menara dengan 88 tingkat ini terdapat kompleks pejabat, dewan convention, dan sejumlah komplek perdagangan modern.
Di Kuala Lumpur juga, selain mall-mall yang super lengkap dan mewah, kita juga bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata yang menarik lainnya, seperti Genting Higland, Batu Caves, Sunway Lagoon, Taman Tasik Titiwangsa, atau juga China Town-nya Malaysia di Petaling Street.
Para pengunjung yang menyambangi Bukit Bintang bisa membeli bermacam souvenir khas Malaysia, dengan harga yang cukup murah. Kemudian, di Bukit Bintang ini juga terdapat makanan khas berbagai etnik penduduk Malaysia, malam itu saya menikmati 'Nasi Kandar', karena sesuai lidah.
Pada bidang transportasi, banyak pilihan yang bisa diambil oleh para pengunjung, misalnya saja bus kota, taksi, kerata mono rail (MRT) atau kereta api. Bus-bus di Malaysia menawarkan kenyamanan dan tiket murah, bahkan gratis, misalnya Bus GOKL, Kita bisa keliling-keliling Kota Kuala Lumpur dengan gratis.
TERIMAKASIH
Budiek geuh. Pubuet neuh inan bang Fadli?
Jak kalon-kalon nanggroe gob@anzirpasai
Lagee to ngon gampong long lagoe.. 😀
Hahaa..njo to tanjung@alpase09