My Ulog #3: Menyamar Sebagai Pecinta Bola

in #ulog7 years ago (edited)

image

Tuan dan Puan Steemians...

Saya harus jujur bahwa sejak kecil saya memang tidak suka olah raga sepak bola. Saya punya olah raga sendiri, "sepak orang."

Satu-satunya pemain bola yang saya kenal dan ingat namanya di dunia ini hanya Maradona.

Dulu, saya hanya mau menonton sepak bola di televisi kalau ada Maradona. Kalau Maradona tidak muncul, saya batal nonton. Sebab yang ingin saya lihat hanya Maradona.

Ketertarikan saya kepada Diego Armando Maradona disebabkan oleh "tayangan lambat" yang disiarkan televisi pada saat Maradona membuat gol.

image
Majalah Kartini, Koleksi @tinmiswary

Memang sudah menjadi kebiasaan televisi untuk mengulang kembali tayangan "cetak gol" dengan gerakan lambat. Tayangan lambat inilah yang memengaruhi pikiran saya sehingga saya pun terkesan dengan legenda dari Argentina ini.

Sejak Maradona berhenti dari dunia sepak bola, saya juga berhenti menonton tayangan sepak bola. Sampai saat ini, tidak ada satu pun pemain sepak bola yang saya kenal namanya. Saya hanya ingat nama Maradona. Sehebat apapun pemain lain, saya tetap setia kepada Maradona. Saya tidak akan berpaling dari Maradona.

Pasca Maradona "lengser," saya benar-benar "anti bola." Pertandingan bola dalam segala level, mulai dari Piala Dusun, Piala Kampung sampai Piala Eropa benar-benar saya tinggalkan, kecuali Piala Dunia.

image

Tuwanku Diego Armando Maradona

Ramai kawan-kawan yang saya cueki ketika mereka menceritakan sepak bola kepada saya. Paling-paling saya hanya mengangguk. Pada saat bertemu dengan pecinta bola, kadang-kadang saya terpaksa menyetel "anggukan otomatis" tanpa ada komentar apa pun. Saya adalah lawan bicara paling sombong bagi pecinta bola.

Ketidaksukaan saya kepada bola tidak tanggung-tanggung. Pada saat saya berada di kedai kopi yang ada tayangan bola, saya akan langsung pulang dan mencari kedai lain.

Namun demikian, agar tidak dianggap bodoh, saya tetap berusaha menonton Piala Dunia. Itu pun hanya pada saat final. Saya hanya ingin tahu siapa pemenang, apakah Brazil, Italy atau Arab Saudi. Jadi kalau ada yang bertanya, saya tahu siapa pemenangnya.

Menyamar

Malam ini saya kembali menyamar sebagai pecinta bola. Selepas Maghrib, saya langsung ke kedai kopi di kampung. Rencana awalnya untuk meneguk kopi, bukan untuk nonton. Tapi karena semua kedai kopi di kampung penuh, tidak ada pilihan lain. Saya terpaksa duduk bersama penonton.

image

Setelah kopi dihidangkan, mata saya langsung menyasar televisi. Sebenarnya saya tidak tahu siapa lawan siapa malam ini. Saya sok tahu saja dan berusaha duduk manis.

Di layar televisi saya hanya melihat pemain yang berlari kian kemari sembari mengejar bola. Tapi, di tengah kebingungan itu, saya bersyukur masih mampu membedakan antara pemain dan wasit.

image

Penyamaran kali ini lumayan menyebalkan, sebab kaca mata saya gagal menangkap warna pakaian para pemain. Tapi dari kejauhan, saya tahu satu kesebelasan menggunakan pakaian warna cerah, dan satunya lagi warna gelap.

Hanya ini saja yang bisa saya laporkan malam ini. Terimalah laporan ini dengan lapang dada.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...

image