Terakhir berjumpa pada tahun 2013, tepat tujuh hari setelah Almarhum Ayahku berpulang. Tidak banyak yang sempat kami ceritakan, dalam suasana duka itu kami hanya saling menyapa.
Saat itu, ia sudah memiliki putri kecil yang lucu yang ia bawa bersamanya dan memintanya menyalamiku. Dalam keadaan yang serba kaku, aku menyambut tangan mungil itu, lalu berusaha tersenyum sebisaku.
Tahun demi tahun terus berganti, tidak ada kabar berita, tidak saling menyapa karena aku tidak memiliki kontaknya, pun sebaliknya.
Dua hari yang lalu, telpon genggam ku berdering sebanyak tiga kali berturut-turut, tidak ada nama yang tertera di layar, nomor baru gumamku dalam hati.
Sudah kebiasaanku sejak dulu. Aku enggan menjawab nomor baru, jika mereka teman atau saudaraku, mereka sudah sangat paham, mereka pasti terlebih dahulu mengirimkan pesan.
Sehari setelahnya, tepat jam dua siang nomor yang sama menghubungiku kembali sebanyak delapan kali. Aku semakin yakin bahwa ia bukanlah orang yang aku kenal, dan tentu saja tidak mengenalku dengan baik. Lalu satu jam setelahnya aku menerima pesan.
"Kamu sudah sombong ya". Maaf mengganggu.
Ku abaikan, karena pesan demikian berarti tidak tergolong penting, lagi pula ia tidak memperkenalkan diri. Aku yakin ini pasti Harimau Kupas pikirku dalam hati.
Lagi pula, aku sudah coba menyimpan nomor tersebut, kubuat namanya hom berharap terhubung ke layanan WhatsApp, nihil. Aku semakin yakin pemilik nomor tersebut adalah "Apa Syambagoi" (sebutan untuk orang yang hidupnya kurang berguna).
Singkat cerita, ia adalah teman SMP ku dulu, teman sepengajian juga, sempat Badung bersama, saling menyimpan cerita yang tergolong rahasia pada masanya. Punya candaan yang manis, punya kisah pahit serta masing-masing punya cinta monyet yang terasa konyol jika di kenang saat ini.
Dahulu, ia sangat cantik. Kulitnya putih dan mulus, berbanding terbalik dengan ku yang hitam legam, ia banyak di sukai oleh pria sampai saat ini aku tidak tau apa sebabnya ia bisa jatuh ke pelukan pria yang memiliki ekonomi lemah.
Padahal, dari dulu ia pecinta fashion, tidak ada Minggu yang ia lewatkan tanpa baju baru, tas, sepatu/sandal dan jelbab baru.
Bersambung........