You are viewing a single comment's thread from:

RE: Introducing @anomt, An Indonesian Caricature Artist | Memperkenalkan @anomt, Seorang Seniman Karikatur Indonesia [Bilingual]

in #writing7 years ago

Waduh... @aneukpineung78 ini tak habis-habisnya mengagetkan saya... Seniman Karikatur?? haha lebay, saya cuma senang mencoba hal-hal yang memang lagi menarik buat saya.

Sort:  

Dan saya, selaku penikmat seni gambar, mengapresiasi itu. Saya piikir, "lebay" memang kata yang "keras". Haha. 😀 Bagaimana jadinya dengan shampoo-nya Sadako, bro?

Waduh... kalau urusan sama Sadako itu, saya tak berani jual bro, biarlah buat persiapan phylodance di alam sana. Mungkin memang sedang musim K-pop disana, Kunti-pop, sehingga female-ghosts kehabisan stock shampoo dan perlu curi-curi dari alam sini.... Ah, ngomong apa saya :D (Ini bagian dari eksperimen lain : mencapai standard sakral '300 words')

Ah. Here she comes.

_20180526_225409.JPG
Sumber

Ya. Haha. Belajar terus. Suatu saat 300 kata itu bukan lagi apa-apa. 😂

Oh no...! Trauma saya liatnya... haha... sudah liat yang ini? Saya malah lagi tergila-gila menjajal Moebius, so tempting.

Iya baru liat. Keren itu. Itu masuk kategiori apa. Komik ya?

Istilah 'komik' itu lebih pas untuk karya yang gambarnya sequential, lebih khas lagi: ada balon kata. Kalau yang saya tunjukkan itu lebih seperti illustrasi lepas (stand-alone) yang lagi coba mencontek gaya gambar Jean Giraud (Moebius), anak sekarang menyebutnya : fanart

Istilah 'komik' itu lebih pas untuk karya yang gambarnya sequential, lebih khas lagi: ada balon kata. Kalau yang saya tunjukkan itu lebih seperti illustrasi lepas (stand-alone) yang lagi coba mencontek gaya gambar Jean Giraud (Moebius), anak sekarang menyebutnya : fanart

Ah ya. Itu menarikk. Saya sudah lama jga agak janggal ketika menyebut sebuah gambar standalone sebagai komik, jadi untuk gambar seperti ini apa cocoknya disebut.

1527232037-picsay.jpg