Semua Berawal Dari Pemberian Terakhirmu Part (4)

in #writing7 years ago (edited)

Gambar-Wanita-Muslimah-Memegang-Al-Quran-12.jpgsumber

“Allahu Akbar..... Allahu Akbar.....” suara merdu Rizal terdengar, menandakan waktu shalat subuh telah tiba.

Kania yang biasanya tidak pernah absen mengikuti jamaah subuh di mesjid, pada subuh itu dengan suasana sedikit gerimis dia harus merelakan pahala duapuluh tujuh kali lipatnya berlalu begitu saja.

Setelah Rizal selesai azan dan iqamah, pak ustadz memimpin jamaah seperti biasanya. Rizal berdiri pada saf pertama, tepatnya di belakang imam.

Tidak lama kemudian pak ustadz memberi salam “Assalamualaikum warahmatullah” menandakan shalat sudah selesai.

Sesudah selesai shalat mereka melanjutkan dengan wirit, zikir, dan shalawat.

Mendengar suara itu melalui mikrofon mesjid, Kania terjaga dari tidurnya.

“Astagfirullah, ternyata jamaah subuh di mesjid sudah selesai” kata Kania dengan terkejut.

“Subuh ini saya telat bangun, apa karena semalam saya kecapean gara-gara mencari Al quran itu?” Pikir Kania sambil melihat ke arah jam dinding di kamarnya.

Kemudian Kania buru-buru beranjak bangun dari tempat tidurnya, dia pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu untuk segera mendirikan shalat subuh.

Di mesjid dengan berakhirnya wirit, dzikir, dan shalawat para jamaah pulang ke rumahnya masing-masing.

Sementara Rizal keheranan, dia merasa subuh ini ada yang berbeda, “kemana Kania? Kenapa subuh ini dia tidak ikut berjamaah? Bagaimana dengan Al qur'an yang saya temukan semalam?” tanya Rizal sendiri.

thumb_0BAB6138C1BEE6F1CEEE8B8D72DC6542.jpgsumber

Sedangkan pak ustadz masih duduk diatas sajadah seperti biasanya.

“Apa saya tanyakan saja lagi sama pak ustadz bagaimana dengan Al quran ini?” pikir Rizal.

Dengan begitu, Rizal pun menuju ke arah pak ustadz ingin menanyakan tentang perihal Al qur'an yang sama.

“Maaf menganggu pak ustadz, subuh ini kayaknya Kania tidak ikut berjamaah ke mesjid, bagaimana dengan perihal Al quran ini?” tanya Rizal sambil memegang Al qur'an.

“ohh Begitu... Mungkin nak Kania lagi kurang sehat. Sekarang begini saja, nak Rizal yang pergi ke rumahnya untuk mengembalikan Al quran ini, siapa tau dia lagi membutuhkan. lagian ini sudah pagi, tidak apa-apa nak Rizal ke rumah nak Kania. Nak Rizal pergi saja” jawab pak ustadz meyakinkan Rizal.

“Baiklah pak ustadz” balas Rizal dengan merasa sedikit takut dan malu.

Setelah menggulung ambal (tempat shalat) dengan hati deg-degan dia mengambil sepedar motor melaju ke rumah Kania.

Begitu sampai di depan rumah Kania, dia memutarkan kunci ke arah off dan turun dari motor menuju ke arah pintu gerbang dengan memberi salam "Assalamualaikum...."

Tidak ada jawaban, ia memberi salam sekali lagi

"Assalamualaikum......"

Tiba-tiba terdengar suara sahutan dari dalam

"Waalaikumussalam, siapa? silahkan masuk" terdengar sangat lembut suaranya, itulah Kania.

Rizal termenung sejenak saat melihat rupa Kania yang begitu indah.

"Mas silahkan masuk," ucap Kania sekali lagi.

Rizal sedikit terkejut, dia hanya menunduk sambil tersenyum.

Rizal melangkah masuk ke rumah yang memang terlihat rapi dan bersih.

Gambar-Islami-Kartun.jpgsumber

Di dalamnya sangat indah,seperti layaknya seorang perempuan yang tinggal dirumah ini.

Kemudian Rizal di persilahkan duduk oleh kania.

"Sebentar ya mas,saya panggilkan abi dulu" sambung Kania dengan malu

Lagi-lagi Rizal hanya menunduk sambil tersenyum.

Tanpa menunggu lama, Kania menjemput abi dikamar dan membawanya menemui rizal.

              **Bersambung.....**

Ikuti di @boy801

Sort:  

Cerita Yang sangat vagus walaupun saya Belum baca

Hahaha
Jadi darimana datang vagusnya? 🤣

Karnia oh Karnia.
BTW kamu nulis di Wattpad juga gak?

Di Wattpad?
Enggak kak