That charming smile has made the lovers' wounds, longing for the dying of promises to meet again. It is unusual to be able to run and end, immersed in the mud of lies and all feeling.
Rolling time is still struggling on the false side and ambition. Whispered in the wind and then told, very hurt. And one by one rose petals flew a fall hugging the earth.
The umpteenth time sweetness is covered with illusions, hurts the heart seeker's heart. And the best poet avoids scorn also praises the interest of the flower. Dahaga is not fulfilled to become a dictation of seeking prey to be judged.
Repeatedly enjoying the serving of the taste of the pain of the salt water drenched by the poet. But the flowers still scatter in search of as low as water. It was heartbreaking when fragrant flowers, withered without reply and finally spread dying in longing.
Just keep chasing poets in every way, to fake names in disguise, exploring cyberspace. Still humiliating yourself looking for the heart of the poet. And only tears of endless wound.
"If only remember the Most Love"
Senyuman menawan itu telah menjadikan luka para penikmatnya, rindu yang sekarat akan janji untuk bertatap kembali. Tiada biasa mampu berlari dan mengakhiri, terbenam dalam lumpur dusta dan semunya rasa.
Bergulir waktu masih saja berkutat pada sisi semu dan ambisi. Bisik bisik angin lalu memberi kabar, sangat tersakiti. Dan satu persatu kelopak mawar berterbangan sebuah jatuh memeluk bumi.
Kesekian kali kekata manis berlumuran ilusi, melukai hati sang pencari hati. Dan penyair terbirit menghindari caci maki juga pujian hasrat sang bunga. Dahaga tak terpenuhi menjadi santapan diksi mencari mangsa untuk di hakimi.
Berulang kali menikmati sajian rasa memerih luka yang tersiram air garam oleh sang penyair. Namun bunga bunga masih saja berhamburan mencari seteguh air hina. Sungguh memilukan ketika semerbak wangi bunga, layu tanpa balasan dan akhirnya terbiar sekarat dalam kerinduan.
Terus saja mengejar penyair dengan segala cara, hingga nama nama palsu dalam penyamaran, menjelajahi alam maya. Tetap saja menghinakan diri mencari hati sang penyair. Dan hanya tangis luka tak berkesudahan.
" Jika saja ingat pada Sang Maha Cinta"