"hidup kadang menghadapkan kita pada keharusan membuat sebuah keputusan, tetap tinggal disini atau pulang. Dan kampung halaman, tempat kita dilahirkan dan bertumbuh kembang, seburuk apapun rupanya selalu menjadi alasan untuk segera pulang
A Random Thought".
Hari ini kutinggalkan kutaradja. Pukul 15:40 langit masih sangat cerah. Panasnya seakan mampu mengantikan nafas menjadi api, seperti semburan pada mulut naga. Nyan ban su'um neukira laju.
Sempat aku foto suasana kota Banda Aceh sebelum pulang. Dari belakang mesjid raya, tumpukan awan tampak indah mengatapi mesjid. Sementara pasar Aceh mulai padat dengan aktivitas jual beli. Serbuan ibu-ibu pemburu jelbab, kue, dan baju lebaran sudah ada dari pagi hingga malam tiba.
Aku pulang menggunakan motor berdua dengan @oviyandi. Biasanya mendekati lebaran seperti ini, jalan selalu ramai dengan orang-orang mudik. Namun tadi kami terbilang sangat santai mengendarai motor. Tanpa banyak kereta atau mobil yang pulang-pergi di jalan.
Pukul 17: 44 kami memasuki tahura laweung yang menjadi perbatasan antara Aceh besar dan kabupaten Pidie. Usai shalat asar di mesjid tempurung Padang Tidji, kami melanjutkan perjalanan.
Kepadatan jalan baru kami dapatkan tepat di pasar Grong-grong. Pasar tradisional yang terkenal dengan "Mie caluek grong-grong". Sekilas gaya orang berjualan di pasar tersebut seperti di kawasan jaipur india. Tak beraturan namun terlihat asyik.
Sampai di kota Sigli. Nasib sial menimpa diriku. Tepat di depan kantor pos, tali gas motorku putus. Geuthat na teuh. Dan terpaksa aku berbuka puasa di kota sigli. Kata penjual nasi goreng di pinggir jalan, bengkel baru buka setelah shalat teraweh. Dan tak ada cara lain selain menunggu di warung kopi.
"Di honda nyan pih that meu ek minyeuk. Han iteupeu ka toe uroe raya, meu sen teuh tan. Nyoe kuboh taloe gaih yang raya laju. Yang jeut pakek keu taren bui. Seb tunu kuh!"
Jam sudah pukul 10 malam. Warung dan toko pakaian sudah kembali dibuka. Jadwal shalat teraweh sepertinya sudah berakhir. Kamipun menuju bengkel motor. Singkat haba, keretaku boleh jalan lagi, usai abang bengkel yang baik hati, membongkar dan menggantikan kawat gas yang putus. Akhirnya, aku pulang. Terimakasih @oviyandi sudah mau menunggu. Terimakasih abang bengkel yang rela membuka kembali bengkelnya padahal sudah siap-siap hendak pulang.
God bless you!
InsyaAllah kita akan bertemu di Meurah Dua 😊