Meneladani Tawadhu Syaikhuna Abu Ishak Lamkawe
Al-Mukarram Syaikhuna Teungku H. Ishak Ahmad akrab disapa Abu Ishak Lamkawe merupakan ulama sepuh dan kharismatik yang terkenal tawadhu' (tawaduk). Pemimpin Dayah Baldatul Mubarakah, Kembang Tanjung, Pidie, ini satu-satunya ulama Aceh yang tersisa dengan ahli ilmu 'arudh.
Mungkin tidak banyak yang tahu, Abu Ishak Lamkawe merupakan gurunya Syaikhuna al-Mursyid Abu MUDI yang kini memimpin Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga. Abu MUDI belajar kepada Abu Ishak Lamkawe mulai kelas pertama hingga kelas tiga.
Namun, Abu Ishak Lamkawe yang rendah hati tetap belajar kepada siapapun, termasuk kepada muridnya sendiri seperti Abu MUDI. Abu Ishak Lamkawe sering hadir mengikuti majelis ilmu di Pidie dan daerah lainnya. Saat Abu Ishak Lamkawe dalam kondisi kurang sehat sehingga tidak dapat hadir, beliau meminta muridnya mencarikan radio agar beliau dapat mengikuti kegiatan majelis ilmu tersebut.
Ini sering dilakukan sang orator ulung itu. Abu Ishak Lamkawe satu-satunya ulama yang mendapat rekomendasi untuk berorasi kapan dan dimana saja oleh Al-Mukarram Abon Abdul Aziz Al-Mantiqi yang merupakan gurunya. Bahkan, Teungku Daud Beureueh yang kerap berbeda pendapat dalam banyak persoalan juga memuji Abu Ishak Lamkawe.
Abu Ishak Lamkawe saat menyampaikan dakwah maupun mengisi pengajian, mengupas suatu permasalahan dengan kajian lengkap, dimulai dengan Alquran, hadis, ijmak, dan pendapat ulama, dilengkapi dengan syair bermacam irama dalam perspektif ilmu 'arudh.
Di antara sifat tawaduk dan takzimnya, Abu Ishak Lamkawe mengunjungi Abu MUDI untuk berkonsultasi berkaitan pertanyaan masyarakat yang diajukan kepada beliau tentang suatu persoalan hukum. Meskipun mampu menjawab pertanyaan itu, Abu Ishak Lamkawe tetap menanyakan kepada Abu MUDI dan merujuk jawabannya kepada Abu MUDI. Abu Ishak Lamkawe memuliakan atau menakzimkan dengan tidak menelepon, tapi bertemu langsung dengan Abu MUDI .
Padahal, Abu MUDI pernah menyampaikan kepada Abu Ishak Lamkawe, untuk bertanya cukup dengan handphone, tidak perlu repot dan khusus bertandang ke tempat Abu MUDI. "Lon kaleuh meupeugah bak Abu Lamkawe, apabila ada masalah cukup dengan telepon saja dan tidak perlu datang khusus," kata Abu MUDI suatu ketika.
Apakah tawaduknya Abu Ishak Lamkawe hanya kepada orang tertentu? Tentu saja tidak. Hal ini sudah Abu Ishak Lamkawe tunjukkan kepada anak rohaninya (thalib ilmi), juga bagi yang lainnya, untuk bersikap tawaduk. Masih banyak contoh dan teladan lainnya dari Abu Lamkawe.
Dakwah bilhal (dakwah dengan perbuatan) ditunjukkan Abu Ishak Lamkawe dengan sangat ikhlas dalam mengajari umat, dan sifat rendah hati Abu Ishak Lamkawe, tentu patut diteladani. Hal itu menjadi rujukan kita dalam mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari di bawah panji ta'lim wa nasyrudengan kalaborasi ilmu berbenderakan Tasawuf, Tauhid dan Fikih (TASTAFI). Semoga!
http://portalmodern.net/meneladani-sikap-tawadhu-syaikhuna-abu-ishak-lamkawe/
Mukarram Syaikhuna Teungku h. Isaac Ahmad Abu Isaac greeted familiar Lamkawe is a charismatic cleric old and the famous tawadhu ' (tawaduk). The leader of the Baldatul Mubarakah Dayah, Kembang Tanjung, Pidie, Aceh ulema is the only remaining with the scholars ' arudh.
Probably not many know, Abu Isaac Lamkawe was the teacher of Abu Syaikhuna al-Murshid MUDI MUDI, who is currently leading the Zawiya Mosque Samalanga. Abu MUDI learn to Abu Ishak Lamkawe began the first grade until the third grade.
However, the Abu Ishak Lamkawe humble still learning to anyone, including to his own disciples like Abu MUDI. The Abu Ishak Lamkawe often present following the Assembly in Pidie and other areas. When the Abu Ishak Lamkawe in less healthy conditions and therefore cannot be present, he asked his students to find suitable radio so that he can follow the activities of the science Assembly.
This is often done the orator picked it. The Abu Ishak Lamkawe the only scholars who got recommendations for berorasi anytime and anywhere by Al-Mukarram Abon Abdul Aziz Al-Mantiqi who is his teacher. Teungku Daud Beureueh, who often differ in many matters also praised the Abu Ishak Lamkawe.
The Abu Ishak Lamkawe while conveying the Da'wah or fill in those gatherings, peeling a complete study of the problems, starting with the Holy Quran, Hadith, Islamic faith, and the opinion of the Ulema, rhymes, equipped with a variety of rhythms in the perspective of arudh science '.
Among the properties tawaduk and takzimnya, the Abu Ishak Lamkawe visited Abu RUDDER to consult related questions the community asked to him about a legal issue. Although able to answer that question, the Abu Ishak Lamkawe keep asking to Abu MUDI and refer to the answer to Abu MUDI. The Abu Ishak Lamkawe glorify or menakzimkan by not calling, but met directly with the ashes on the BOAT.
In fact, Abu MUDI ever convey to the Abu Ishak Lamkawe, to ask enough with mobile, need not bother and specifically into place Ashes on the BOAT. "Lon kaleuh meupeugah bak Abu Lamkawe, if there are problems enough with the phone only and does not need to come," said Abu MUDI sometime.
What is the tawaduknya of Abu Ishak Lamkawe only to certain people? Of course not. It is already the Abu Ishak Lamkawe show to his spiritual children (Talib ilmi), also for the others, to be tawaduk. There are still many examples and role models other than Abu Lamkawe.
Bilhal propagation (Dawah by deed) indicated the Abu Ishak Lamkawe with very sincere in teach the people, and the humble nature of the Abu Ishak Lamkawe, necessarily exemplary
Vote balek yq helmi
@razali1-mantap insya Allah
Sama rakan
Bagus sekali,,,dengan mengetahui karakter dan kehidupan ulama dalam belajar, ahklak nya jadi motivasi bagi kita semua..
Kunjungi blog saya ya,, follow dan Upvote
insya Allah