Dalam beberapa waktu terakhir, pergerakan SBD semakin melemah, bagi saya pemula yang belum sepenuhnya mengerti penyebab melemahnya SBD tersebut, namun melihat kondisi tersebut saya melihat beberapa kawan seperti menyimpan kreativitasnya dan menunggu saat yang tepat untuk kembali membombardir postingan di steemit.
Disisi lain saya juga melihat bahwa jumlah tulisan mereka juga menurun dan beralih kepada dunia photography. Hal ini tidak dapat dijadikan sebagai sebuah patokan bahwa mereka tidak mempunyai idealisme dalam menulis. Biar bagaimanapun setiap tulisan adalah karya cipta seseorang, jika dia hendak memposting tulisannya di steemit, maka harus ada penghargaan atas tulisan tersebut. Setelah berusaha untuk melahirkan sebuah tulisan yang bagus dan bermanfaat namun ternyata tidak sebanding dengan penghargaan yang dia dapatkan maka setidaknya ini tentu berpengaruh kepada si Penulis yang merasa tidak dihargai. Meskipun penulis pada dasarnya harus tetap menulis dan menulis, tanpa peduli situasi, apresiasi dan nilai kurasi. Akan tetapi saat ini kita hidup dan berkreasi dalam sebuah media yang sejak awal kita kenal selalu memberi apresiasi dengan bentuk keuntungan berupa SBD, SP dan Steem.
Berdasarkan hal diatas, maka tidak perlu naif dan mengatakan bahwa setiap penulis tidak butuh apresiasi atau membela diri dengan mengatakan bahwa setiap tulisan adalah tulisan semata yang hanya perlu ditulis, dirangkai dan dibagikan ke dunia maya. Penulis itu bukan pemabuk yang kerap dengan Esmenen.
Esmenen adalah ungkapan orang indonesia yang berkaitan dengan dunia mabuk-mabukan dan minuman keras. Setiap pemabuk tidak perlu berpikir karena dia sedang mabuk, namun pada saat kondisi tidak mabuk dan jauh dari pengaruh minuman keras alias waras, maka dia akan tetap berusaha untuk menggali pundi-pundi keuntungan dan uang agar dapat menegak esmenen lagi. Perbedaannya kemudian adalah bahwa setiap pemabuk bisa menghalalkan semua cara untuk dapat membeli esmenen. Sedangkan kita tidak mengharapkan kalau kemudian Penulis seperti Penegak Esmenen, dimana dia kemduian mencari, memplagiasi tulisan dan menabrak aturan hak intelektual demi keuntungan SBD.
So, mari kita hargai setiap tulisan yang dibuat oleh para steemian, selama tulisan tersebut original alias tidak hasil plagiasi dan bermanfaat.
Saya bukan penulis.
Hormat saya
@khaimi
Esmenen Itu minuman yang memabukkan ya bro? 🍺
Katanya seperti itu bang, asbabul wurudnya saya tidak tahu.
Esmenen
Apa kabar @khaimi? Tulisan yang menarik.. sudah kami upvote dan resteem ke 7457 follower ya.. 😏 (Sebagian kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit Indonesia.)
Terimkasih @puncakbukit atas apresiasinya. Semoga Berkah Didapat (SBD).
semua tulisan harus dihargai...
Siap Mrs. @yati. Kecuali tulisan di luar steemit, banyak cara menghargainya, di majalah dan koran beli majalah dan korannya. Di steemit tekan votenya, di medsos lain, hmmmm..auk ah gelap. Di kamar mandi umum, bayar 1000 dan 2000. Haha
hahaha ada-ada aja @khaimi ne 🙂
Sepertinya boleh tu diganti dengan jilbab pink kayak di DC.hehe
Di sabang 5000 bg bayarnya kalok mandi, hahaha