Sahabat steemians...
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar nanti mereka tumbuh sebagai masyarakat yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan disebutkan sebagai proses, cara atau perbuatan mendidik dimana proses pengubahannya adalah perubahan sikap, tata laku seseorang atau kelompok dalam mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan secara Islam, pendidikan adalah sebuah proses atau aktivitas untuk mengembangkan sikap, ketrampilan serta pandangan hidup seseorang bernafaskan, berdasarkan ajaran nilai-nilai Islam (bersumber kepada Qur'an dan Hadis).
Dari defenisi secara garis besar dapat kita pahami bahwa pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang dan kelompok (Pendidik) agar nantinya seseorang secara pribadi dan kelompok (Anak Didik) mampu tampil secara maksimal atau diberdayakan dari sisi fisik dan psikis dalam menghadapi masa depan yang lebih baik, jika kemudian dikorelasikan dengan pendidikan Islam maka upaya dalam defenisi diatas dilandasi oleh nilai-nilai Islam.
Sampai disini, belum terdapat ada satupun pemisahan, diskriminasi, dualisme serta dikotomi pendidikan bahkan Islam secara positif melengkapi defenisi pendidikan secara umum tersebut
Pendidikan pada dasarnya adalah tranformasi keilmuan secara baik dari orang yang mengetahui kepada yang tidak dan belum mengetahui dan membuatnya menjadi mengetahui serta pada akhirnya pengetahuan tersebut mampu dipegunakan dengan baik. Apakah ada pendidikan tanpa nilai ? Apakah ada pendidikan tanpa cara ? Serta adakah pendidikan bukan untuk merubah seseorang ? Jawabannya pasti tidak ada.
Di Indonesia sendiri kita kenal ada dua istilah populer yaitu Pendidikan Umum dan Pendidikan Agama. Dua istilah ini muncul tanpa ada yang bisa mempertanggungjawabkan siapa pencetus dan apa landasan perbedaannya. Karena hal paling mendasar dalam pendidikan itu adalah tranformasi ilmu, pengetahuan, pemikiran dan keinginan dari pendidik kepada yang dididik. Pendidikan Islam sendiri tidak pernah memberikan arti pendidikan secara dikotomi dan dualisme. Ketika perintah "bacalah" itu diturunkan maksudnya adalah belajarlah, pahamilah dan tingkatkan pengetahuan dengan tetap mengingat yang Maha Memberi Ilmu dan Maha Mengetahui segalanya.
Kemunculam dua istilah Umum dan Agama diatas menurut saya merupakan sebuah peninggalan sistim pendidikan belanda untuk sebuah misi devide et impera upaya termudah memecahkan konsentrasi sistim pendidikan dan keilmuan agar misi utama penjajahan sebuah bangsa. Mereka berhasil membuat dualisme dan dikotomi tersebut membumi dengan mendirikan sekolah-sekolah semisal ELS, HCS, MULO, HBS dan AMS dengan muatan kurikulum pendidikan tanpa ada muatan budaya lokal seperti nilai agama yang dianut oleh penduduk Indonesia saat itu. Dalam bahasa terkini mungkin dapat kita katakan pendidikan sekuler.
Namun penjajahan faktanya telah berakhir di Indonesia, akan tetapi peninggalan sistim pendidikan tersebut sukses melahirkan dualisme pendidikan yaitu pendidikan umum dan pendidikan agama.
Salah satu contoh fakta dikotomi yang masih lumrah terjadi dan masih tertinggal dalam benak masyarakat di sekitar kita adalah tidak diberinya zakat bagi yang sekolah di pendidikan umum dan atau mengutamakan penerima zakat dari yang sedang menempuh pendidikan agama. Kita tidak dapat menyalahkan fakta ini karena telah tertanam puluhan tahun selama penjajaham, lebih kurangnya pasti ada pengaruh dalam setiap kebijakan yang diterapkan oleh Penjajah tersebut.
Agama secara umum tidak pernah memberikan pengertian terbatas kepada pendidikan, terutama Islam. Penghargaan pendidikan dalam Islam (mungkin juga agama lain) adalah dengan memuliakan ilmu yang baik serta komponen-komponen keilmuan tersebut. Islam menyeru kepada semangat menuntut ilmu, memuliakan orang berilmu dan menggunakan ilmu secara baik. Belum ada perintah secara jelas dan khusus agar mementingkan ilmu dunia semata atau ilmu akhirat saja, bahkan Islam menganjurkan agar mengkombinasikan antara ilmu yang didapat dalam bingkaian ilmu memahami kebesaran ilahi dan persiapan masa depan sebenarnya yaitu akhirat. Satu hal penting, sumber ilmu adalah Tuhan dan segala hal yang berkaitan dengan ilmu pasti terkait dengan Tuhan.
Tulisan ini saya rasakan sangat penting, mengingat bahwa sampai dengan detik ini masih banyak orang yang cenderung membeda-bedakan ilmu yang kemudian berlanjut dalam pola pikir bahwa yang diberkati hanya orang yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan keagamaan sedangkan yang sekolah di sekolah umum, bersiap-siaplah menghadapi neraka. Siapapun dia, ilmu apapun yang didapatkannya, serta siapapun pendidiknya tidak ada pembatasan dan diskriminasi. Anak-anak kita sesuai dengan kapasitasnya, kewajiban kitalah menjembataninya kepada pendidikan apa yang sesuai dengan kemampuan dan kelebihannya, tidak keren lagi saat ini kita memaksakan agar demi orang tuanya selamat di akhirat, maka anak kita masukan ke lembaga pendidikan agama, apalagi tujuannya hanya sekedar agar anak bisa mendoakan kita di kubur.
*Pendidikan itu berbicara tentang ilmu yang dituntut, kewajiban memberi fasilitas pendidikan, menimbulkan manfaat bagi yang dididik dan orang sekitarnya, untuk tujuan kebahagiaan dunia dan keselematan di akhirat.
So kawan-kawan steemians. Mari kita stop memisahkan pendidikan agama dan pendidikan umum, cukuplah itu hanya sebagai sisi paling kecil dalam hal mencari perbedaan bukan hal urgen. Mari kita lengkapi pendidikan anak-anak didik kita dengan pengetahuan dunia dan akhirat yanh seimbang. Jika ternyata ilmu akhirat yang didapatnya saat sekolah di SD sedikit, Kewjiban kita menambahnya di rumah dan di tempat pendidikan Islam lain. Kepada pemerintah, harapannya adalah agar mampu memfasilitasi sebuah kurikulum yang balance antara ilmu pengetahuan dan Kekuatan agama dalam diri anak didik.
Semoga tulisan ini bermanfaat, apabila ada saran, masukan dan kritikan mohon meninggalkan pendapat di kolom komentar.
Akhirnya, saya mengucapkan terimakasih telah berkunjung ke blog saya.
@khaimi
Join eSteem Discord by @good-karma @esteemapp
Join Steemit Indonesian Community Discord
Join Silentzen Discord @silentzen @samprock
Join sevenfingers discord @sevenfingers
Join steemgigs discord
Join Steemstem diacord #steemstem
Posted using Partiko Android
Source
Ternyata alam pikiran penjajah masih tertinggal meski jasad mereka telah lama tidak berada di Indonesia.
Hello @khaimi! Sudah kami resteem ke 7621 follower tulisan yang menarik.. (Ini bagian dari kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit Indonesia.)
Terimkasih @puncakbukit atas supportnya.
Posted using Partiko Android
Benar sekali, pendidikan adalah salah satu urusa wajib yang mesti mendapatkan perhatian dari orang tua, guru, tokoh masyarakat dan negara. Jangan karena pendapat dualisme masih berkembang, trs sampai kurikilum pun harus berubah setiap waktu kepemimpinan.
Terimakasih atas komentarnya, benar sekali harus ada sinergi diantara semua masalah pendidikan selama ini
Kontribusi pendapat ini harusnya di dengar oleh pemerintah dan semua kalangan. Sekarang ini sepertinya terlalu sering kita mementingkan kepentingan orang dewasa kepada masa depan anak. Kita tak bisa mengimitasikan anak agar sesuai dengan kita. Mereka akan berkarya pada masanya bukan pada masa kita. Terimakasih atas pencerahanya bang.
Terimkasih pak @saifuddinamir
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by khaimi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
interesting read...