KIta tidak sedang bicara sesuai dengan kaidah bahasa, tetapi kepada pencarian arti dan makna kata yang sering kita gunakan sesuai dengan diri kepribadian diri kita sendiri agar setiap kata yang kita tuliskan itu memiliki jati diri kita yang kuat. Makanya di atas saya sebutkan itu bukan itu yang saya minta, tetapi cobalah mencari sendiri, walau itu di luar dari kesepatakan tata bahasa dan tidak perlu juga diperdebatkan.
Kenalilah dirimu maka dirimu akan kenal dengan Tuhanmu, bila dirimu tidak mampu menguraikan berarti kamu tidak kenal dirimu sendiri. Jadi sebaiknya terus dipikirkan, sebenarnya dirimu itu bagaimana sebagai "saya" dan sebagai "aku', di mana saya lebih objektifitas sementara "aku" lebih cenderung kepada kepemilikan.
Saya tidak mau memberikan contoh karena harus murni dari dirimu sendiri, apapun itu yang keluar, maka itulah dirimu karena tidak ada benar salah di sini, tetapi yang ada adalah keberanianmu untuk menilai dirimu sendiri.
Masya Allah kak, smakin pening koq saya ya.. mungkin kopi dn sbatang rokok dpat membantu...
Sya paling gk bisa ditantang kyak bgini... hrus buat sebijik deskripsinya ne,.. klo gk dapat can gk bisa tidur nyenyak.
Okeh ane coba ye
Aku= memiliki makna tunggal dalam ruang lingkup tunggal tidak memiliki interaksi dengan sesuatupun.
Sya= memiliki mkna interaksi terhadap sesuatu, dn tidk memasuki ranah tunggal dari "aku"
Aku= memiliki mkna pengakuan akan apa yang dimiliki dari dn untuk si aku tersebut.
Sya=memiliki mkna pengakuan terhadap sesuatu yang bukan berasal darinya.
Aku=memiliki mkna kesombongan untuk mngtakan dirinya sendiri tanpa harus memandang sesuatu yg lain diluar dri miliknya.
Sya= miliki makna merendah dn mngangkat derajat diluar dri miliknya
Ya kak seperti itu kira2 bisa dibungkos?
Iya aja kakak jawab ya dripada aku gilak mikirnya, hahhaha
nah kan keren! hahaha... pasti bisa!