Puisi Bagus Seperti Apa Sih?

in #writing7 years ago (edited)

37937_1602690197241_4517426_n.jpg

Puisi bagus itu seperti apa sih? Pertanyaan ini selalu ditanyakan banyak anak muda yang sedang "berjuang" untuk menjadi penulis puisi yang baik. Bukan sekedar bertanya, terkadang mereka juga melempat asumsi sendiri yang sering merupakan imajinasi belaka. Misalnya soal kecurigaan editor sastra koran yang hanya memuat karya-karya penulis sudah punya nama atau sudah relatif lama menulis.

Sekilas persepsi semacam ini seolah-olah benar. Tapi sesungguhnya persoalannya tidak begitu. Benar bahwa yang dimuat kerap para penulis yang sudah lama menulis, bahkan punya nama. Sebab, puisi yang mereka kirimkan sesuai dengan kriteria yang dipatok oleh editor sastra di koran itu. Siapa pun yang bisa menembus kriteria editor sastra media itu akan dengan mulus melenggang.

Tentu saja masing-masing media berbeda kriteria. Dalam arti, berbeda dari segi ketatnya kriteria. Tapi sebelum masuk ke kriteria ada baiknya kita mengenal dulu apa itu puisi dan bangunan yang membentuk puisi. Saya hanya menyebut apa itu puisi menurut pengalaman saya, bukan teori atau definisi menurut akademisi sastra. Jika Anda mencari definisi menurut ahli silakan buka google dan ketikkan "definisi puisi" pasti akan banyak muncul yang mengutip pendapat begitu banyak pakar sastra.

Lalu, apa itu puisi? Menurut saya puisi adalah karya yang dibentuk dengan kata-kata penuh musikal, ditulis secara padat dan singkat dengan menggunakan simbol dan metafora untuk mengkspresikan perasaan dan pikiran penulisnya. Dari "definisi" di atas maka dapat kita rumuskan bahwa puisi dibentuk oleh: kata (bahasa), simbol, metafora, dan bunyi (irama/musikalitas). Satu lagiBasis penciptaan puisi adalah imajinasi.

Kita coba membuat contoh:

Bukan puisi:
Ibu pergi ke pasar membeli telur.

Kata-kata puisi:
Ibu menyalakan tungku untuk memasak batu

Kata-kata puisi tidak bermakna tinggal. Ia berpotensi menyuguhkan banyak makna sesuai tafsir pembaca. Adapun kata-kata biasa haruslah tunggal maknanya. Kalau kita sebut "ibu pergi ke pasar untuk membeli telur" begitulah makna dan faktanya. Tetapi jika kita sebut: "Ibu menyalakan tungku untuk memasak batu" itu mengandung makna simbolik. Tentu tidak ada orang yang sudah gila sampai memasak batu, kecuali dalam kisah zaman dulu.

Lalu perhatikan bunyi u dalam kata-kata "ibu menyalakan tungku untuk memasak batu". Itulah yang disebutkan irama atau musikal. Tapi dalam puisi modern sistem musikal sebuah puisi tidak mutlak seperti itu, tapi lebih bebas. Yang jelas bunyi dibentuk oleh pilihan kata (diksi), simbol dan metafora. Maka itu dalam puisi kata menjadi hal utama. Penyair adalah penjelajah kata-kata, selain penjelajah gagasan dan imajinasi.

Lalu, seperti apa puisi yang bagus? Sabar dulu. Mari kita baca dulu puisi karya Sitor Situmorang berikut ini:

MALAM LEBARAN

bulan di atas kuburan

Apa yang Anda tangkap membaca puisi itu. Apakah itu puisi yang bagus? Semua unsur puisi terpenuhi: pilihan kata yang kuat dan segar, simbol "bulan", "kuburan" dan bunyi "an" yang membentuk musikalitas yang asyik. Mesi hanya terdiri dari satu baris, puisi sangat kuat dan mendalam dalam menyampaikan suasana duka, kedukaan, atau suasana tak menyenangkan yang ingin digambarkan Sitor.

Berangkat dari sana kita bisa rumuskan bahwa puisi yang bagus: pilihan kata (diksi), simbol dan metafora kuat dan segar, mempunyai musikalitas yang baik, dan gagasan yang disampaikan sangat mendalam. Makin baik lagi jika ditambahkan satu hal lagi: penyair harus menjelajah tema-tema baru yang belum disentuh oleh penyair sebelumnya. Sampai di sini ada pertanyaan?

Jakarta, 12 Januari 2018
MUSTAFA ISMAIL | @musismail

FOTO (Koleksi MI):
Baca puisi bersama sejumlah penyair di Lampung pada 2013. Dari kiri: Hanna Fransisca, Sihar Ramses Simatupang, Irman Syah, Imam Ma'arif, Rukmi Wisnu Wardhani dan Mustafa Ismail.

#puisi #poetry #sastra #sastraindonesia #penyair #writing #steemit

Sort:  

bagus Mus artikelnya...jadi ngerti cara nulis puisi yg baik

Ayo nulis puisi @imanfirdaus. Mudah jika kita bisa memahaminya

Sebuah jurnal yang menarik pak, ulasannya akurat. puisi itu bebas, bebaskan hatimu, bebaskan pikiranmu untuk menulis

Wah makasih. Semoga berguna

thanks infomasinya bang, sangat bermanfat