"Asai pakat laot darat ta usaha" merupakan sebutan orang ACEH menyebut suatu kegiatan yang merupakan ciri khas umum masyarakat Indonesia, "gotong royong". Dahulu kala sifat gotong royong ini kita temukan diseluruh pelosok Aceh namun belakangan ini hanya tinggal di desa - desa sedangkan dikota - kota hanya tinggal sebagian kecil di satu sisi memang hanya mudah ditemui di desa-desa. Namun begitu, di beberapa tempat yang berdekatan dengan kota seperti Lhokseumawe, tradisi demikian masih juga bisa ditemui, sekalipun tidak sekental yang kita lihat di desa-desa yang masih sangat kuat dengan semangat saling membantu satu sama lain baik ditempat pribadi (kenduri) apalagi ditempat umum.
Di sini harus diakui, untuk desa yang berada berdekatan dengan kota seperti pusat kota ini sedikit terbawa kebiasaan masyarakat kota yang cenderung lebih mempercayakan hal-hal yang berbau kebersamaan itu dengan cara "mewakili". Artinya kalau misal sedang ada rapat desa, biasanya mereka yang mungkin memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan akan menyerahkannya pada seseorang yang ia percaya. Kalau memang kegiatan gotong royong tersebut membutuhkan uang, biasanya lebih memilih menjadi donatur atau yang membantu pendanaan seperti untuk kebutuhan makan dan minum masyarakat selama berjalannya kegiatan gotong royong tersebut.
Namun di desa yang agak berjauhan dengan kawasan perkotaan. Mereka sangat menjunjung tinggi kebersamaan dalam melakukan kerja sama, baik tempat pesta, khatanan, orang meninggal juga pembersihan tempat2 umum yang ada dalam desa tersebut.
Jika melihat wajah-wajah warga desa ketika bersama-sama melakukan kegiatan apa saja yang membutuhkan partisipasi semua penduduk. Di sana saya menemukan aroma ketulusan yang cukup kuat. Mereka tidak pedulikan peluh/keringat yang mengucur dari wajah. Mereka tetap dengan semangat melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan mengambil bagian dalam pekerjaan dalam kegiatan gotong royong ini.
Aceh, kegiatan kegiatan gotong royong ini bisa ditemui dalam banyak hal. Misal saja dalam acara kenduri perkawinan (khanuri kawen). Juga, dalam acara orang meninggal (ureueng matee). Juga bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan seperti turun sawah (troen u blang), aqiqah (peutroen aneuek) bahkan sampai dalam hal pengamanan kampung. Termasuk di sini menangkap pasangan yang terlihat melakukan pencemaran nama desa karena melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya, asusila. Dan ini adalah beberapa yang saya kira penting untuk dicatat saja. Karena selain ini masih banyak kegiatan yang dilakukan dengan konsep gotong royong demikian.
Dalam acara orang meninggal, ini sangat menarik, sesibuk apa pun warga desa, walaupun dalam kegiatan mereka akan meninggalkan kegiatannya apabila mendengarkan pengumuman yang khabarkan dari menasah/mushalla mereka langsung bergagas untuk pulang dan sesegera mungki menuju kerumah duka, Warga desa yang berkunjung (keumeunjoeng) hanya akan pulang kalau misal 4 (empat) kewajiban pertama sebagai muslim sudah dijalankan. Dari memandikan, mengafankan, menyalatkan dan menguburkan.
Dalam upacara kematian ini pula. Masyarakat biasanya akan bersama-sama mempersiapkan segala sesuatu. Jika keluarga si mati hanya dipercayakan untuk mengatur kebutuhan semisal kain kafan dan semisalnya. Sedang untuk yang lainnya biasanya akan ditangani oleh aparatur desa. Artinya, kebutuhan untuk menyediakan makan dan minum untuk keluarga atau kerabat yang datang dari jauh, maka dengan sendirinya akan ada yang berinisiatif untuk menanganinya. Setelah dikebumikan acara dirumah duka belum selesai berlanjut sampai tujuh malam yaitu ta'ziah mengirimkan doa kepada yang telah tiada....
Dihari yang ke tujuh diadakan kenduri puncak acara dimana hari ini ada yang sembelih lembu, kambing tergantung bagaimana kemampuan keluarganya. Dahulu hidangan makanan tidak ada yang namanya prasmanan ala prancis (kata orang aceh) namun hidangannya secara tradisional dengan cara menu di isi dalam piring kecil kemudian disusun rapi dalam talam.
Belakangan ini sudah sedikit berubah kadang -kadang keduanya digunakan baik prasmanan untuk umum dan hidangan talam untuk tengku/habib..
Salam steemit
By. @muslia
Nice
Si @amri ho ka,,, Hana dueuh ge
Sang ka teungeut lam peureude pisang pak ketua @amri, tgk @husaini eeee
gob nyan bagian pajoh bg @husaini
Gotong royong tu ciri khas bangsa Indonesia :)
Aceh keon indonesia raya @kakilasak 😂😂
Aceh memang amazing :D
Bravo