Satu-satu, konten esai dibaca dengan saksama oleh @yarmen-dinamika. Dari jarak empat meter steemian yang menjadi Pembina pada Forum Aceh Menulis (FAMe) itu membaca dengan saksama setiap kalimat, termasuk mengkoreksi jika ditemukan kata yang tidak tepat.
Jika ada yang salah, Redaktur Pelaksana di Harian Serambi itu mengajak membenarkan setelah terlebih dahulu mendiskusikannya, dan bila ada perbedaan atau ada yang diragukan langsung diajak merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agar sesuai dengan sistem Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Dalam acara bedah karya itu hadir beberapa anggota FAMe yang juga steemian yaitu @abu.teuming, @dyslexicmom, @ihansunrise dan @hayatullahpasee. Sempat juga hadir sejenak Wakil Rektor III UIN Ar Raniy yang juga sudah terhubung dengan Steem, yaitu @samsulrizal7.
Semua kreator konten, termasuk di blogvote Steemit berkepentingan untuk terus mengasah pengetahuan memproduksi konten. Hal ini karena salah satu elemen dari konten berkualitas adalah kemampuan menyajikan konten sesuai PUEBI, yang sebelumnya lebih dikenal EYD.
Bagi Steemian Indonesia tentu sangat penting untuk terus belajar menulis dengan baik dan benar sesuai dengan PUEBI. Steemit dan media lain yang dibangun di atas blockhchain bukan sekadar media mendulang token tapi juga sarana berbagi pendapat melalui beragam konten, salah satunya dengan cara menulis artikel, esai, cerpen, dan lainnya.
Di sinilah keberadaan @yarmen-dinamika yang hadir dengan serial Tertiblah Berbahasa Indonesia! menjadi penting untuk terus diikuti. Kehadiran Bang Yarmen di Steemit ibarat kamus hidup yang bisa dijadikan sumber rujukan bagi steemian yang menulis dalam bahasa Indonesia.
Sebagaimana diketahui sistem ejaan bahasa Indonesia sudah mengalami perubahan hingga tiga kali. Awalnya dipakai ejaan Soewandi (1954), lalu berubah menjadi ejaan Malindo (1959), dan baru menjadi EYD pada 1972. Baru pada 2015 berlaku PUEBI.
FAMe sendiri memiliki 74 materi yang diperuntukkan bagi membantu pelaku literasi di Aceh untuk menjadi kreator konten yang handal. Terbukti, dari lomba yang pernah digelar di Steemit, beberapa pemenangnya adalah Steemian yang rajin berlatih di FAMe.
Di masa akan datang, tingkat persaingan konten di Steemit pasti akan meningkat. Dengan begitu, hanya konten yang mampu disajikan sesuai PUEBI saja yang berpeluang untuk bertahan dan akhirnya berpeluang untuk maju. Sayangnya, sangat sedikit yang menyadari pentingnya belajar menulis sesuai PUEBI dan itu sama saja menjadi pertanda pudarnya masa depan banyak kreator konten di Steemit. Mau! []
Komplek Rumoh Redaksi aceHTrend
Sabtu, 2 Juni 2018
Risman Rachman
Bang, Panduan Umum Bahasa Aceh, ada? Mau ikut kalau ada, tapi online saja ya, kalau harus jumpa agak berat diongkos 🙂
Sangat luar biasa sekali bang, apa yang telah dijelaskan. Semoga kedepannya saya bisa lebih banyak lagi dalam menulis tulisan yang baik.
Sangat luar biasa sekali bang, apa yang telah dijelaskan. Semoga kedepannya saya bisa lebih banyak lagi dalam menulis tulisan yang baik.