Menulis adalah bakat yang dimiliki oleh setiap manusia. Namun bagaimana menulis yang baik tidak dimiliki oleh setiap orang. Tuliskanlah apa yang anda lihat apa yang anda rasakan tanpa emosional akan melahirkan karya tulis terbaik anda. Sederhana mendengarkan ujaran itu namaun dalam aplikasinya sangat sulit untuk diterapkan.
(menuliskan sesuatu di meja kerja Soekarno, di rumah pengasingan Bengkulu, foto dokumentasi SRj)
Pencermatan tarhadap sebuah realitas kemudian dihayati dari ragam sudut pandang kemudian dicoba dikemas dalam bentuk tulisan sangat memerlukan sentuhan nalar dan kepiawaian seseorang untuk menuangkan perasaannya ke dalam bentuk tulisan.
Berbeda dengan penulis yang berbakat, sesuai dengan profesionalitas dan bidang keilmuannya seseorang itu dengan sangat mudah dan cerdas menemukan keyword subtansial dalam menuangkan kosa kata tulisannya. Tulisan dimaksud tersaji dengan fakta aktual dengan sangat mudah dicerna dan dibaca sehingga ruh tulisan berupa pesan yang akan disampaikan dapat dipahami dengan baik.
(bertanya dan mendikusikan apa yang hendak ditulis itu diperlukan sama halnya dengan rehat sejenak saat menulis itu perlu, foto dokumentasi SRj)
Yarmen Dinamika, bagi saya dia adalah seorang penulis yang berbakat dan profesional dalam bidang keilmuan. Sebagai seorang redaktur harian Nasional Serambi Indonesia melalui akun steemitnya acapkali mengajak pembaca merenungkan kosa kata dalam penulisan yang selama ini terabaikan dalam hal hal sederhana padahal itu semua merusak subtansi tata bahasa Indonesia dalam penulisan yang benar.
Apa kata Yarmen: Nama-nama tokoh yang unik dan rumit, bagaimana cara mengingat dan menuliskannya agar tidak salah? Dapatkan jawabannya di sini!
https://steemit.com/indonesia/@yarmen-dinamika/tertiblah-berbahasa-indonesia-19
Postingan Yarmen Dinamika terkini saat tulisan ini saya angkat adalah mencerminkan dia pribadi penulis yang berbakat. Dalam zamannya Yarmen mampu memetakan beberapa nama tokoh dalam bidangnya yang di sorot dari sisi penulisan gelar sekaligus upaya strategis mengingat nama seseorang. Penuturannya dalam bidang itu menunjukkan Yarmen adalah penulis berbakat.
(Yarmen Dinamika, penulis berbakat dalam berbagai kesempatan dan waktu diluangkannya untuk menulis. Sumber foto Google )
Dalam dunia penulisan maupun dalam bidang apapun, secara ilmiah, bakat Itu sudah tidak diperlukan lagi bro Professor, yang diperlukan adalah minat dan kerja keras.
Yarmen Dinamika yang saya kenal adalah seorang pekerja keras. Ia sudah bekerja sangat keras sejak masih mahasiswa.
selamat bergabung bang @jkfarza tidak disangkal lagi @yarmen-dinamika adalah profesional yang saya katakan penulis berbakat.
Walau menulis dianggap memerlukan salah satu syarat bakat, namun bagi yang punya keinginan menjadi ahli dalam menulis, dapat melatih dan mengasah terus, pasti bisa. Sharing yang inspiratif, terimakasih bapak @syamsulrijal
Wah, bertolak belakang nih Prof @syamsulrijal7 dengan konsep pengajaran saya. Kepada murid-murid saya di FAMe selalu saya tekankan bahwa menulis itu bukanlah bakat. Tapi dia adalah ikhtiar yang menerus-menerus dilatih untuk bisa menghasilkan karya disertai apresiasi.
Kalaulah menulis itu bakat, maka saya khawatir murid-murid saya di FAMe akan kendur semangatnya untuk berlatih menulis karena fakta yang mereka dapati adalah ayah bundanya maupun kakek neneknya tak mewariskan kepada mereka bakat menulis. Itu sebab, FAMe fokus mengajarkan smart writing dan public speaking kepada pesertanya yang memang tak berbakat untuk menulis dan berorasi.
Dengan serius berlatih, orang yang tak berbakat pun bakal bisa menulis. Itulah khasnya FAMe.
Hahahhaahaha
Di FAMe sedang kita bangun satu paradigma bahwa,
Kalau menulis merupakan bakat. Maka kami Penyuluh Agama dan Para Medis takkan bisa menulis. Sebab bakat kami beda. Hehe.
@yarmen-dinamika ....tidak semestinya bertolak belakang .... semua ada sisi yang dapat dimaknai ... berbakat itu sarat makna .. karena ia sebagai kemampuan dasar seseorang belajar dalam waktu relatif singkat dibandingkan lainnya dengan hasil yang lebih baik. Benar adanya bakat itu potensi bawaan sejak seseorang lahir yang ketika mendapat sentuhan pelatihan ia akan lebih cepat sukses.
Contoh seorang yang berbakat menjadi guru akan lebih cepat memaknai dirinya sebagai guru ketimbang seseorang yang tidak berbakat sama sekali. Meunan hai aduen @abu.teuming oleh karena itu menulis tidak sebatas dengan pelatihan dan akan lebih cepat menjadi penulis jika disertai dengan bakat ...
Saya sangat terinspirasi dg kalimat ini Prof...
"Pencermatan tarhadap sebuah realitas kemudian dihayati dari ragam sudut pandang kemudian dicoba dikemas dalam bentuk tulisan sangat memerlukan sentuhan nalar dan kepiawaian seseorang untuk menuangkan perasaannya ke dalam bentuk tulisan."
Selamat datang Prof. Saya suka dengan ceramah2 prof Dan kini Ada tulisan2 prof Di steemit
berbagi adalah kehidupan sarat makna, terima kasih atas supportnya .... ini pendatang baru masih belajar juga 👍🙏
Bukan berbakat lagi... Ianya memang master bidang ini. Dan paling cerewet soal EYD.....
Semoga prof lain juga menulis Di steemit
Na prof lagoe. Bereh that munyoe kana droeneuh di sini pak..kana ureung seunuet kamoe munyoe rewel