Setiap manusia memiliki emosi. Emosi adalah perwujudan perasaan seseorang yang meluap-luap saat merespon suatu peristiwa yang diterima oleh indera manusia (difinis suka-suka saya aja-red).
Biang keladi dari emosi adalah bagian otak sebesar kacang yang terletak dekat tulang belakang, begitulah kata wikipedia, persisnya dimana tak taulah.
Emosi ini hampir-hampir tidak terkontrol, meluap begitu saja. Manusia adalah makhluk berakal dan berperasaan, ilmu pengetahuan juga tidak bisa menjawab dimana letak perasaan itu berada di dalam tubuh manusia, ilmu pengetahuan hanya bisa menjawab hormon-hormon sebagai faktor yang mempengaruhi perasaan manusia.
Emosi seseorang terpacu saat merespon suatu peristiwa yang diterima kelima indera yang kita kenal selama ini, dimana indera pendengaran merespon suatu kabar lalu menyulut emosi seseorang, begitupun indera penglihatan saat melihat suatu peristiwa dan memacu emosi seseorang. Begitupun dengan indera perasa dan indera peraba, saya lupa manalagi indera-indera lain, yang jelas begitulah.
didalam kehidupan masyarakat kita, emosi sering salah kaprah dalam memaknainya. Masyarakat kita menganggap emosi selalu identik dengan marah, emosi dan marah adalah sesuatu yang berbeda namun tidak terpisahkan. Emosi tidak hanya marah, senang dan sedih juga termasuk didalam luapan rasa emosi. (lagi-lagi opini ini hanya menurut saya -red)
Didalam Islam juga tidak melarang seseorang itu emosi, yang islam katakan jangan marah bukan jangan emosi. Karena marah adalah jalan setan, jangan mengikuti jalan-jalan setan.
Luapan emosional tidak selalu hal negatif, saat Valentino Rossi menyenggol stang motor Marc Marquez pada seri Sepang 2015 lau misalnya, kita bergembira sampai loncat-loncat melihatnya (fans Marquez slow aja -red). Ini membuktikan bahwa emosi tidak lah selalu dalam hal negatif. Kita juga bergembira ria saat Timnas sepak bola Indonesia dibantai Timnas Vietnam 0-2 (lohhhh??????).
Jika luapan emosi itu ke arah marah banyak sekali contohnya, misal: saat @justinsunsteemit plin-plin dalam mengeluarkan stetment maka para old witnesses meluapkan emosinya dengan melakukan downvote serta berkomentar sinis, ya banyak lah contohnya........
Luapan perasaan ini yang disebut dengan emosional. Seseorang yang memiliki emosional tidak terkontrol ini cenderung lebay, sensitif, melow, baper, posesif dan apapun sebutannya, yang jelas tidak bagus, kontrol emosi.
yang anehnya saat Susi Susanti memenangi medali emas pada pertandingan badminton dia menagis, saat dia kalah dia juga menagis (jadul banget contoh lu brah!)
Begitulah perempuan dalam meluapkan emosinya, saat perempuan sangat senang dia menangis saat dia terluka dia pun menangis. Hai para lelaki hargailah perempuan-perempuanmu, mereka pantas mendapatkan penghargaanmu.
Buruj ck
Golek kursi panjang 10/03/2020
Kami upvote dan reblog ke ribuan follower yaa.. :^) Terima kasih sudah memilih @puncakbukit sebagai witness dan kurator anda.
Trimaksih bnyak cak :)
saat emosi jiwa memanggil maka bijaklah menyikapinya. Mau marah boleh tapi jang lepas kendali. mau cinta ingta ada cinta yang abadi cinta tuhan..
semua mesti bisa kita ukur sesua dengan kadar kita sendiri. takaran bisa berbda sehingga luapannya bisa berbeda pula...
Iya bg cocok,.. pngendalian diri... :)
Siiip