Setelah kemarin di kerjain kawan, hari ini di kibulin pimpinan. Ceritanya begini, sudah 5 bulan para staf tidak keluar gaji termasuk saya. Dengan lamanya jangka waktu gaji tidak keluar maka berjalannya waktu kasbon terus meningkat untuk kebutuhan belanja sehari - hari sampai jutaan jumlahnya.
Gambar ilustrasi
After yesterday at the friendship, today in kibulin leadership. The story is like this, it has been 5 months the staff did not come out salary including me. With the length of time the salary does not come out then the running of the time the cash continues to increase for the needs of everyday spending up to millions in number.
Di karenakan bon belanja semakin bengkak, maka yang punya toko meminta untuk di lunasin. Paling tidak di bayar dulu setengah dari jumlah kasbon yang ada. Berdasarkan permintaan yang punya toko untuk menyetor separuh dari keseluruhan kasbon saya sangat berterima kasih, karena telah diberi keringanan.
In because the shopping bag is getting swollen, then the shop has asked for in lunasin. At least in the first half of the amount of available cash. At the request of a shop to make up half of the entire carbon I am very grateful, for being granted leniency.
Pemilik toko memberi saya batas waktu akhir menyetor adalah sehari sebelum puasa tiba. Dengan batas waktu yang di berikan saya langsung buka daftar nama kontak yang ada di telepon genggam saya. Saya hubungi satu persatu dari mulai saudara famili, kerabat, teman dekat sampai kesaudara dari istri.
The shopkeeper gave me the final deadline for the day before the fast arrived. With a deadline in the give me directly open the list of contact names in my phone. I contact one by one from start relatives, relatives, close friends to sisters from wife.
Namun tidak ada satupun yang bisa membantu dengan berbagai alasan yang berbeda. Akhirnya kuberanikan diri untuk meminta pinjaman dari sekretaris tempat saya bekerja. Tanpa ada penolakan beliau mengiyakan dan berjanji sehari sebelum puasa akan memberikannya.
But no one can help with a variety of different reasons. Finally I raise myself to ask for a loan from the secretary where I work. Without a rejection he agreed and promised the day before the fast would give it.
Bukan kepalang hati ku senang karena sudah ada solusi untuk membayar setengah kasbon ku. Tanpa menunggu lama aku menjumpai pemilik toko dengan maksut memberitahukannya bahwa sehari sebelum puasa akan saya bayar kasbon setengah.
I'm sorry that there's a solution to pay half my cash. Without waiting I met the shopkeeper by telling him that the day before the fast I would pay half the cash.
Seiring berjalannya waktu dan hari penentuan pembayaran kasbon sudah tiba. Pada siang hari setelah makan siang dirumah, saya bergegas pergi kewarung kopi yang tidak lain pemiliknya adalah sekretaris tempat saya bekerja. Entah kebetulan saja saya sampai di warung kopi pak sekretaris juga bersamaan sampai di warung tersebut.
As time passes and the day of paying for the payment of carbon has arrived. At noon after lunch at home, I rushed off to a coffee farmer whose owner was the secretary where I worked. Either I just happened to arrive at the coffee shop secretary pack also at the same time to the shop.
Kami langsung menilih salah satu meja yang kosong dan memesan kopi. Kami duduk berhadapan dengan di batasi meja. Berselang 2 menit baru duduk di meja tersebut kemudian datang beberapa orang vergabung dengan kami termasuk satu orang dari dewan perwakilan rakyat Aceh. Dewan ini tidak asing bagiku tapi aku sudah lupa namanya.
We immediately selected one of the empty tables and ordered coffee. We sat face to face with the limit of the table. Within 2 minutes of sitting at the table then came some people vergabung with us including one person from the Aceh people's legislature. The board is familiar to me but I've forgotten his name.
Sekitar 2 jam kami duduk ngopi bersama, aku mulai tidak tenang. Karena istri aku terus menelpon mengajak pulang, yang kebetulan sebelumnya aku tinggalkan di rumah @hendrafauzi menjenguk bayi.
About 2 hours we were sitting coffee together, I began to calm down. Because my wife kept calling to take home, which I happened to leave at home @hendrafauzi visit baby.
Di sebuah mesjid yang tidak jauh dari warung tempat kami menyerumput kopi terdengar suara azan ashar. Mereka semua bangkit bergegas hendak pergi kemesjid. Aku bergegas bangun dan menghampiri pak sekretaris, dengan maksud menanyakan tentang pinjaman saya yang dia janjikan hari ini.
In a mosque that is not far from the shop where we grunted coffee sounded the sound of Azan ashar. They all got up to go to the mosque. I rushed up and approached the secretary's pack, with the intent of asking about my loan he promised today.
Betapa lemas dan kaget saya mendapat jawaban darinya bahwa tidak ada uang untuk di pinjamkan untuk saya. Padahal jauh hari dia telah berjanji untuk meminjamkannya. Namun kenapa pada hari dia janji akan meminjamkannya tapi jawabannya tidak ada. Sebelum dia bergegas kemesjid dia mengatakan padaku untuk menyuruh pemilik toko itu sabar dulu karena tidak lama lagi gaji akan keluar.
How limp and shocked I got the answer from him that there is no money to lend to me. Yet far he has promised to lend it. But why on the day he promises to lend him but the answer is not there. Before he rushed to the mosque he told me to have the shopkeeper impatient because soon the salary would come out.
Apa mau di kata, mau marah tidak mungkin karena saya yang mau minta pinjaman padanya. Akhirnya dengan waja kecewa aku pun tekan gas motor bergegas menjemput istriku yang telah lama menunggu ku di sana. Yang menjadikan aku stres adalah bagaimana aku harus memberi alasan kepada pemilik toko tersebut.
What would the word, want to anger is impossible because I am willing to ask for a loan to him. Finally with waja disappointed I was press motor gas rushed to pick up my wife who has long waited for me there. What makes me stress is how I should give the store owner a reason.
Hidup penuh lika liku kawan, yg penting jangan putus asa, good post @syampadusen...
ini jelas pelanggaran syariat...keringat 2 jam uda kering, ini sudah 5 bulan ..belum dibayar..luar biasa🤔
si sem payah ta injeksi semangat buruh dalam membela hak nyan bang. hehehe
tenang sem, yang peunteing ureung rumoh ngon aneuk mit bahagia
bek jiteupu tanyoe apoh apah
Beurayeuk saba om sem beuh.
Pengaturan Pasal 54 ayat (1) UU Ketenagakerjaan tersebut mempertegas bahwa seseorang yang sudah membuat kesepakatan dengan pengusaha, maka ada hubungan hak dan kewajiban yang harus ditunaikan. Pekerja wajib menjalankan tugas yang harus dikerjakan sehingga ia berhak atas upah dari hasil pekerjaannya. Sementara, pengusaha wajib membayarkan upah agar mendapatkan hak berupa tenaga dari para pekerja. Artinya, pengusaha tidak boleh dengan sewenang-wenang tidak atau telat dalam membayarkan upah pekerja. Hal ini termasuk pelanggaran yang dalam Pasal 95 UU Ketenagakerjaan yang menyatakan:
(1) Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakan denda.
(2) Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh.
(3) Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau pekerja/buruh, dalam pembayaran upah
Terimakasih semua atas motivasinya