We were busy arranging the embers
I accidentally sprayed it
and as usual
you poured gasoline until the fire
licked the sky
This is not the first ember
there is always ember in love
it is a test of maturity
and a test of the endurance of love
will always be there
even until we are gone
We have passed through the embers of hell
because love extinguishes it
or your affection for me
as the third man
after the sultan and king
an extraordinary gift
I was swaying on my way to a party in Tanjungpura
the earthquake has made my life empty
crossing your office and your house with love
memories of life along the way
that you asked to forget
makes my chest tremble
like the first night at home
Life is extinguished in the joy of the party
your embers have extinguished hope
it seems the water is gone
to transform embers into love
on the way home
heavy rain that is the wrong season
as if unable to fertilize longing
and you sent a message
about an afternoon sleep that was hit by fatigue
dreams come uninvited
I gave a ring
as marker
as a bond
at some point in the future
when the promise comes
God assigns us together
to extinguish the embers
to pick up the happiness
that you always fought for before you knew me
that I fought for before I knew you
White gold ring
even though it passes in a dream
I hope it can extinguish the embers
for the happiness that we fight for together
Lorong Asa, January 14, 2025
Cincin dalam Bara: Semoga Cinta ini selalu Harum Mewangi
Kita sedang sibuk menata bara
aku menyemburkannya tanpa sengaja
dan seperti biasa
kamu menyiram bensin sampai apinya
menjilat angkasa
Ini bukan bara pertama
selalu ada bara dalam cinta
itu adalah ujian kedewasaan
dan ujian ketahanan cinta
akan selalu ada
bahkan sampai kita tiada
Kita sudah pernah melewati bara neraka
sebab cinta memadamkannya
atau kasih sayangmu kepadaku
sebagai lelaki ketiga
setelah sultan dan raja
anugerah yang luar biasa
Aku sedang limbung menuju pesta di Tanjungpura
gempa sudah membuat hidupku hampa
melintasi kantormu dan rumahmu dengan cinta
kenangan hidup sepanjang jalan
yang kau minta lupakan
membuat dada bergetar
seperti malam pertama di dafam
Kehidupan padam dalam kegembiraan pesta
baramu sudah memadakam asa
sepertinya hilang sudah air
untuk menyulap bara menjadi cinta
dalam perjalanan pulang
hujan deras yang salah musim
seolah tak mampu menyuburkan rindu
dan kau mengirim pesan
tentang tidur sore yang didera kelelahan
mimpi datang tanpa diundang
sebuah cincin kuberikan
sebagai penanda
sebagai ikatan
pada suatu waktu nanti
ketika tiba janji
Tuhan menugaskan kita bersama
memadamkan bara
untuk menjemput bahagia
yang selalu kau perjuangkan sebelum mengenalku
yang kuperjuangkan sebelum aku mengenalmu
Cincin emas putih
meski melintas dalam mimpi
kuharap bisa memadakam bara
demi kebahagiaan yang kita perjuangkan bersama
Lorong Asa, 14 Januari 2025