Sebuah rumah tua masih berdiri dibelakang kantor Koramil Kota Juang. Senja yang semakin menukik ke arah barat membuat cahaya menerpa bangunan tua ini membuat bangunan tua ini seakan penuh misteri.
Saya teringat ketika masih kecil ketika bermain bola di lapangan Yonif kompi ban 113 di jalan T. Hamzah Bendahara, kami sering berlari di jalan rumah bangunan tua yang terbuat dari kayu ini. Disekitar sini juga terdapat beberapa pohon asam, buahnya yang jatuh kami pungut dan kami makan. Rumah tua berbentuk panggung ini tidak tau kapan sudah ada disini, yang pasti bangunan tua ini sama persis bentuknya dengan rumah tua yang ada di Neusu Banda Aceh. Dilihat dari bentuknya persis rumah yang sama dibangun semasa kolonial Belanda menjajah Indonesia. Rumah panggung ini ditempati oleh tentara yang berdinas di Bireuen. Tapi, apakah rumah ini sudah ada sejak jaman Belanda?
Dulu rumah tua ini tidak sendiri. Beberapa unit rumah dengan bentuk yang sama saling berdampingan. Di deretan rumah ini terdapat sebuah rumah yang dihuni oleh seorang dokter tentara. Masyarakat memanggilnya dengan nama pak Darto. Ketika aku sakit, orang tua sering membawa berobat ke Pak Darto. Obat yang diberikan biasanya ampuh, sehingga banyak masyarakat dari kalangan apa saja berobat ke sini.
Kini, rumah tua peninggalan Belanda (jika memang benar peninggalan Belanda) itu banyak yang direnovasi dan berubah dengan bentuk aslinya. Hanya satu bangunan masih belum berubah namun tak terurus. Hingga saat ini tidak ada upaya baik dari dinas atau pihak bersangkutan untuk merenovasi rumah tersebut agar terlihat lebih asli dan lebih terawat agar sejarah tetap terjaga.
Jika memang bangunan tua itu sudah ada sejak jaman Belanda, sungguh sangat disayangkan jika kita tidak menjaga dengan merawatnya. Karena sudah banyak sejarah yang sudah hilang di Bireuen tercinta ini. Padahal dengan adanya bukti sejarah akan membantu generasi yang akan datang untuk tidak melupakan sejarah. Selain itu bisa difungsikan sebagai tempat wisata sejarah.
All photo taken by @rikiaditias
Bireuen, 27 juli 2018
Pak Darto, mantri legend ya bg.
menurut cerita rumah itu menyimpan mistik dan sangat angker
Udah banyak yang dibongkar bang herman...
Dekat rumah saya dulu itu waktu masih tinggak di asrama.
Pu beutoi ata blanda lid?
Di Surabaya, Pemkot melarang pemiliknya merubuhkan bangunan tua yang memiliki nilai sejarah. Kalau ingin merehab, pemilik tidak boleh mengubah bentuk dasarnya. Pemkot Surabaya membuat Perda untuk melindungi situs sejarah.
Tapi ya begitulah di tempat kita bang... membangun kota tapi dengan tidak merawat sejarah.