Mengubur Steemit

in #indonesia7 years ago (edited)

DSC02074.JPG

“Troh kapai, pula lada.” Mungkin inilah kalimat yang tepat untuk menggambarkan betapa telatnya saya sadar untuk posting tulisan di steemit. Ketika orang di sekitar bercerita tentang gegap gempitanya dolar yang didapatkannya dari steemit, saya masih mengumpulkan kekuatan untuk melawan kemalasan dalam diri untuk mempelajari secara serius platform tersebut. Hingga akhirnya, setelah “diteror” dan merasa "terkucilkan" karena tidak punya akun steemit, saya pun posting perdana pada awal Januari lalu.

Namun setelah saya memutuskan bergabung di steemit, berita buruk terus menghantam (mudah-mudahan bukan saya penyebabnya. Hehe). Layaknya orang yang baru hijrah, ujian terus menerpa. Baru beberapa waktu bergabung, harga SBD langsung anjlok. Sama seperti harga bawang merah di pasar yang pernah berada pada angka Rp 100 ribu lalu menghempas pada angka Rp 20-30 ribu saja. Jika sebelumnya kabar tentang harga SBD yang menggoda itu kerap terdengar, maka kini kabar buruk terus meneror. Belum lagi konflik legalitas bitcoin di beberapa negara yang membuat aura steemit semakin menunjukkan wajah durjanya.

Badai yang terus menghantam harga SBD tentu melemahkan semangat banyak steemians. Ibarat tanaman, steemit kini tidak sedang berbunga. Kumbang pun enggan berkunjung karena cintanya pada putik sari tidak lagi seharum sebelumnya. Bagi seorang newbie seperti saya, berita buruk tentang harga SBD yang kian berada pada titik nadir tersebut ikut melemahkan semangat pemula. Keberuntungan seperti tidak mau berteman dekat.

IMG-20170304-WA0014.jpg

Sebagai seorang newbie, saya tidak mengikuti begitu detail terkait naik turunnya harga SBD. Isu terkait harga di pasar steeemit tersebut biasanya digeluti oleh mereka yang angka steem dolarnya sudah tinggi. Karena disaat yang lain sibuk mengelola “wallet” nya agar terus tumbuh dan berkembang, saya malah masih berusaha untuk istiqamah “one day one post”. Hehee....

Namun terlepas dari itu semua, menulis tetap harus dilanjutkan. Turunnya harga SBD harusnya tidak mengurangi semangat kita untuk posting sesuatu hal yang penting dan menarik. Semoga badai di steemit segera mereda dan putik SBD-nya kembali berbunga. Cukuplah bagi saya “troh kapai, pula lada”. Jika pun terlambat, setidaknya saya masih bisa bergabung dan tidak menguburkan steemit sebelum waktunya.

Sort:  

Mantap... Ungkapan @asmaulhusna91 sdh mewakilkan smua kekhawatiran para newbie ttg desas-desus anjloknya si SBD meutuwah... Namun, kita harus mnjd pejuang sejati. Kita ttp hrus menulis walaupun badai lagi menerpa. Sama dgn Asma, saya pun bgitu. Sy tdk terlalu ambil pusing ttg kabar yg merebak. Tugas sy adlh menulis dan memposting walaupun "one day one post". Toh, sy jg blm bgitu "ngeh" ttg SBD-SBDan...Smg kita sllu semangat dlm berkarya tnpa trpengaruh dgn berita tak sedap walaupun itu nyata.... Bravo....

Benar Pak @muaziris. Kita harus tetap semangat menulis. Nanti SBD nya naik sendiri. Karena badai pasti berlalu ☺

Pat ujeun nyang han pirang, pat prang nyang han reda.. Nyan ban keuh umpama...

Hehe...
Betoi. Semoga badai di Steemit segera reda

Mantap kak tulisannya bner skli apa yg kk blg saya juga newbi tau tau baru brgbung juga harga sbdnya turun..
Yg bagi pemain lama steemit dgan hrha sbd bgtu anjlok lngsung down..yg pnting kita smngat mnlisnya tetap fick kak 😀

Iya, harus tetap semangat.
Jgn sampai kita mengubur Steemit sebelum waktunya 😀

Bagus. Bak @asmaulhuana91 sepertinya seorang penulis. Lihai mengurai kata, meski "persoalannya" sebenarnya sangat sederhana. Laiknya seorang cerpenis atau novelis yang menggambarkan situasi "biasa" menjadi menarik untuk dinikmati.

#salam-dari-Madura-Jatim.

Hehe...
Terima kasih banyak telah berkunjung. Salam kenal dari Aceh☺

Sama-sama. Semoga berkenan untuk berkunjung ke blog saya. Saya stemian dan youtuber pemula. Mari kita berbagi dan saling share lintas daerah dalam negeri. Salam kenal juga.

Untuk membuat tulisan miring, kakak hanya perlu menambahkan tanda "bintang" di awal dan di akhir kata atau kalimat. Cukup 1 bintang, Kak.

Saya kok langsung punya akal ketika baca kata "bawang" ya?
Asma cobak tulis cerpen tentang percakapan bawang dan rempah-rempah di pasar, menyindir harga mahal. Kayaknya asyik tu.

Wah, gitu memang kalau beliau orang berjiwa sastra. Bumbu dapur aja bisa memancing ide😂

Abang berharap Asma mau coba. Dan masih ditunggu cerpen perdananya. ehehe

😭
Sungguh, ini lebih berat daripada rindu.

Kalau puisi aja kiban Bang? Ek jeut?

#nawar😁

telat namun wow itulah @asmaulhusna91.

Hehe...
Semoga Steemit Asma tidak dikubur sebelum waktunya

Waah, lantunan bait kata2nya bagus ya kak. Enak bacanya, pengen deh kyak gituu #ngarepp 😂😂😂

Oiya, jgn lupa vote & follback ya kak asma dan salam kenal. Thanks 😊

Terima kasih sudah berkunjung ☺

Sudah Asma follback ya..

okok sip thank ya kak asma ☺
sesekali bagi2 tips & teknik menulis yg enak dong ehehe 😂

Banyak baca sastra, biar tulisan kita gak kering kerontang ☺

Hmm, trus terus apa lagi kak? 😄 kering kerontang udah kyak lirik lagu yak 😅😂😂

Gak ada teori berbunga utk bisa menulis bagus. Caranya cuma membaca, membaca, membaca, dan menulis.
Silakan dipraktikkan ☺

Bagi yang mau melangkah, tidak pernah ada kata terlambat, karena setiap orang berangkat dari titik yang berbeda.

Hehe...
Iya Kak, siap.
Semoga troh kapai sekali lagi, Asma sudah siap di dermaga beserta panen lada 😄

gara2 asma, sbd turun

😭
Asma akan kubur Steemit ini. Biar SBD nya naik. Biar Bapak senang 😫

upvote back dan follow back kk

Kak @asmaulhusna91 sepertinya cerita kita sama =D saya dulu mendaftar pada bulan september 2017, baru aktif bulan 2 2018, troh kapai pula lada. Hehee..
Semoga dengan platform Steemit ini dapat memberikan kita untuk dapat membangun relasi antar sesama steemian dan menjadikan kita dapat rajin dalam bidang menulis.
Salam kenal kak Asma :)

Hehe...
Berarti senasib. Telat kali kita sadarnya.😁
*Maaf, telat balas. Udah seminggu gak aktif di Steemit. Duhh