Situasi Aceh sebagai daerah rawan konflik terjawab sudah. Tak ada tanda tanda berhembusnya angin perdamaian di bumi tanah rencong.
Satu per satu sahabat diculik. Situasi itu membuat saya dan rekan2 aktivis lain terpaksa hijrah. Di ibukota kami merakit diri kembali untuk terus bicara Aceh.
Tak terhitung berapa kali saya demo di depan istana dan bundaran hotel indonesia dengan tuntutan yang sama; Tarik militer dari Aceh, hentikan kekerasan, wujudkan damai Aceh dan isu kemanusiaan lainnya.
KA DIKAP EUNGKOT KALI NYOE hehehe....
Hahaaaaa. Sep bahaya statemen. Tapi bacut2 ta tuleh laju peu2 yang jeut.