Semasa komunitas ini masih merangkak. Pada tahun-tahun awal Komunitas Kanot Bu bertempat di Bivak Emperom, dan orang-orang masih jarang datang ke sini. Dua pencetusnya @gabrielmiswar dan @marxause membuat satu kelas yang diperuntukkan untuk para pelajar. Ini kelas sekali dalam sepekan, dan dilakukan saban Sabtu. Sekolah Sabtu Merah nama kelas ini, di mana pelajaran utama yang diajarkan oleh dua orang lulusan pendidikan keguruan itu adalah pelajaran melukis dan menulis. Ini sekolah yang tidak menerima pungutan liar dalam bentuk apa pun, meski yang diajarkan oleh dua guru itu adalah bagaimana memicu ide-ide liar keluar dari batok kepala para pelajar sekaligus cara-cara menerjemahkannya dalam karya-karya seni.
Ada sekitar selusin pelajar tingkat SMP dan SMA yang ikut dalam kelas itu. Menurut keterangan di riwayat foto, Sekolah Sabtu Merah mulai berjalan sejak Januari 2011 dan bertahan hingga setengah tahun setelahnya. Sekolah tak resmi ini kemudian bubar dengan cara paling laten, laiknya pembubaran sebuah grup wasap yang anggotanya memilih keluar satu-satu. Tapi sebagaimana yang pernah tercatat dalam file-file catatan di folder lama, ihwal menyusutnya para pelajar di sekolah ini tak lain karena kesibukan mereka menjelang Ujian Akhir Nasional di sekolah resmi, yang membuat waktu santai mereka di hari Sabtu terenggut oleh tryout ini-itu.
@kanotbu zaman old..
it's just oldiest, dude. not older. you know that. :D
epic!
Membaca tulisan ini, saya jadi teringat satu hal: ilmu itu tak perlu pemaksaan. Ia ibarat pupuk yang ditambah ke selingkaran akar. Begitu saja. Usaha tersebut tak perlu dilihat terus-terusan. Karena tanah yang bercampur pupuk akan berkreasi dengan kemampuan mereka masing-masing.