Jujur saja bang, perubahan-perubahan ini terus terjadi sejak lama, terutama di era reformasi dan membuat pusing karena apa yang baku sebelumnya menjadi berubah dan bisa berubah lagi. Ini masalah menurut saya, kalau harus terus ikuti perubahan yang terus menerus dengan terlalu cepat sangat berbahaya. Sosialisasi atas perubahan di awal saja belum selesai, eh, diubah lagi diubah lagi, jadi bingung, toh bahasa bukan hanya sekedar bahasa tapi pola pikir. Ini menurut saya ya, bang.
You are viewing a single comment's thread from:
Sejak empat tahun terakhir, setahu saya, hanya satu kata yang berubah di KBBI. Yakni kata bentukan memerhatikan kembali ke bentuk normal memperhatikan. Alasannya kata memperhatikan bukan diambil dari kata dasar perhati (yang artinya cermati), melainkan dari kata hati, lalu muncul varian berhati, memperhatikan, dst-nya.
Cuma di KBBI baru bertambah ribuan kata baru. Jumlah entri di KBBI IV sekitar 98.000 lema, di KBBI V totalnya 127.063 lema. Di antara lema baru itu adalah pramusiwi pengganti kata baby sitter, narahubung untuk contact person, dan peladen untuk server. Semoga berguna.