Kilas Balik World Cleanup Day Aceh Barat Daya (Bagian Terakhir)

in #indonesia6 years ago (edited)

WCD ABDYA.jpg

Setelah 2 hari terhenti menuliskan kilas balik tentang gotong royong sejagad ini, maka tulisan penutup dari kegiatan World CleanUp DAy Aceh Barat Daya selesai.

Agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan, saya menyarankan membaca cepat tentang proses pembentukan core teamnya di part satu.

https://steemit.com/indonesia/@masripribumi/kilas-balik-world-cleanup-day-aceh-barat-daya-part-1

dan menilai sendiri bagaimana menyelesaikan beberapa kendala sebelum hari pelaksanaan di part 2

https://steemit.com/story/@masripribumi/kilas-balik-world-clean-up-day-abdya-part-2

nah , di postingan penutup ini saya akan akan mencoba menuliskan bagaimana strategi dan pembelajaran dari hari pelaksanaannya, 15 September 2018 di PPI Ujong Serangga, Padang Baru Susoh.

Selepas memasang umbul umbul sumbangan bagian umum setdakab, hanya 3 pendekar dini hari yang tersisa, Ferry dan Rikar segera bergabung dengan tim media di CV Ombak Visual .

Mengingat istirahat tersisa hanya 2 jam, maka bolehlah mengizinkan sekejab badan untuk melepas lelah.
Ketakutan terbesar kita tak terbangun menjadikan aku harus menggunakan alarm bantuan teman yang biasanya begadang dan tidur pagi.

Ah masalah tidak tidur menjelang hari hari penting itu mah sudah biasa, sejak kuliah. Atas nama tanggung jawab maka meranalah tubuh sehingga selepas kegiatan , seminggu pun badan tak merasa nyaman, Hanya seringkali kepuasaan bathin lebih kuat membahagiakan physik dan sebuah senyum teramat manis atas kesuksesan

Dari Rundown Acara, registrasi peserta sudah mulai kita buka jam 08.00 pagi. Teringat atas ban lengan yang hanya mampu terkejar 150 siap jadi, ah itu harus menjadi label identitas untuk ketua komunitas. seperti ban lengan berwarna beda untuk penanda core team.

Namun konsep awal , ban lengan sebagai bonus untuk peserta pertama yang datang tetap menjadi pilihan, karena sesampainya di tempat , akubenar benar lupa memberi intruksi itu.

Belum lagi daftar registrasi yang tak sempat lagi di buat, akhirnya saat di cek, di meja pendaftaran peserta mendaftar dengan menulis nama satu satu. Oh tidak . Lagi lagi intruksinya tidak tersampaikan bahwasanya data yang kita perlu adalah relawan atas nama komunitas menuliskan atas nama organisasi, LSM, komunitas dengan jumlah relawan yang hadir, sedangkan relawan personal baru menuliskan namanya.

D i lokasi , ternyata para penjual ikan dan masyarakat belum beranjak sepagi ini, sementara Sound System yang sudah kita koordinasikan belum tiba, mungkin karena kurang penekanan atau bisa jadi kita anak bawang.

Telpon dari koordinator Relawan berdering, Bang Agus yang bertugas briefing Relawan dalam pengarahan tentang pemisahan sampah, sedikit sosialisasi akan hadir, walaupun semalam istri beliau terkena tabrakan.

Kehadiran beliau, kedatangan sekda Pak Thamrin sebagai perwakilan pimpinan daerah serta mobilisasi angkutan dari dinas Perkim dan LH dengan 1 truk dan 2 becak, keranjang pengangkut sampah serta relawan dari petugas kebersihan seperti dijanjikan akhirnya tiba, membuat rasa khawatirku benar benar berkurang.

Meminta bantuan Pasie Ops Dandim 0110 untuk membantu dalam koordinir relawan, sementara Kwarcab Pramuka sudah rapi berbaris.

Bang Agus dengan lantang bicara tanpa pengeras suara, terdengar atau tidak kepada keseluruhan Relawan, Wallahu Aqlam.

Pembelajaran pertama , Jadilah orang hebat dan Jangan menjadi "anak Bawang", karena meminta bantuan tanpa arahan terkadang disepelekan dan di abaikan, itu saja. Karena masih banyak diantara kita menilai siapa kamu bukan apa yang kamu kerjakan.

Selepas itu, barang pengangkut berupa unit keranjang sampah, kami bagikan sementara goni yang direncanakan dibawakan bang Agus sudah tak mungkin, karena Bang Agus bergerak dari Rumah Sakit langsung, dan itupun belum sempat tidur. Tanggung jawab dan integritas yang ditunjukkannya meluluhkan hatiku karena Relawan seperti ini sulit untuk dicari.

Di luar dugaan, Kabid Lingkungan Hidup, Pak Azwar ternyata menyerahkan kantong plastik tambahan dan ini diluar rencana, namun mampu menjadi penyelamat untuk kesuksesan kegiatan.

Pembelajaran Kedua, persiapkan logistik sebelum hari H, karena kita tidak akan pernah menduga apa yang terjadi tiba tiba.

Bergeraklah Relawan, bersih bersih. Ternyata Pak Jatmiko, Wakapolres Abdya hadir dan begitu bersemangat dalam kegiatan ini. Sebuah apresiasi yang luar biasa atas kerja kami untuk peduli lingkungan. Salam Komando Pak, atas respeknya.

WCD ABDYA 2.jpg

Relawan terus bergerak, memungut sampah plastik satu demi satu. Di bawah tenda bencana dari BPBD Abdya, UMKM yang menyediakan Makan minum dengan harga miring telah tersedia, sementara Pameran Daur Ulang sampah barang nya belum sampai, karena memang jadwalnya selepas Acara Bersih bersih. Lagi lagi ada kesalahan perencanaan, seharusnya sudah tersedia pagi pagi.

Jam 11 Bersih bersih selesai, Keramaian terpencar, Acara Tanda Tangan Kepakatan Bersama Gerakan Jum'at Bersih sebagai lanjutan dari World Clean Up Day ini dapat dilaksanakan namun penyerahan simbolis tong sampah bagi pemilik warung di seputaran komplek PPI tidak terlaksana, belum lagi pemutaran video dokumenter yang terkendala dengan Sound system.

Pembelajaran Ketiga Mengumpulkan orang itu sulit, apalagi menawarkan ide dan bergerak bersama sama.

Kegiatan WCD sendiri bertujuan menciptakan kebiasaan bersih, sangat sulit membudayakan hidup sehat sesulit menghimbau jangan buang sampah sembarangan, karena merubah mindset "tong sampah itu tidak seluas bumi dipijak" sama dengan menyeru para netizen yang maha benar dengan komentnya, "jangan nyinyir !"

Sound system akhirnya kita sewa dan selepas Dzuhur segera kita lakukan evaluasi kegiatan sekaligus pemutaran video dokumenter dan video pra WCD karya Bambang Herlambang, anggota tim media dan PR.

Siang masih terik, biasanya pengunjung pantai datang sore hari, namun mendung keburu datang .
Core Team mengambil inisiatif selepas ashar, membagikan brosur daftar harga sampah yang ditampung di bank sampah bang Agus kepada masyarakat seputaran komplek PPI dan mengambil Dokumentasi Harga produk UMKM Daur ulang untuk kita promosikan secara online melalui medsos setiap core team WCD Abdya.

0af6db08-605d-4c78-9459-501bc76e6861.jpg

Pembelajaran ke empat Jangan berhenti berbuat dan berbagi, karena jalan kebaikan tak pernah mati.

Akhirnya tenda penampungan yang kita dirikan selama 5 jam lebih, kita bongkar hanya dalam waktu setengah jam. Sebuah ironi hidup, persiapan membersihkan pantai dan komplek PPI butuh waktu 2 minggu, 820 relawan dan koordinasi terus menerus dengan berbagai pihak.

Menyiapkan baju untuk Core team dan Beberapa relawan undangan kita berkoordinasi dengan Ibu Ida ketua PKK Abdya dan di back up pribadi oleh pak Firmansyah ST, Kadis Perkim dan LH, Air Minum di support oleh Ie Abdya atas bantuan koordinasi dengan Nasruddin OOS ketua Umum BFLF Abdya, pinjam pakai alat proyektor dari Dinas Kelautan dan Perikanan, serta modal uang cash operasional dari bang Rasmadi Apotik Laris, Logistik berupa sarung tangan dan masker dari Kak Safliati Plt kadis Kesehatan.

Pembelajaran ke lima adalah Kekuatan koordinasi adalah kesuksesan dan jangan lupa berterimakasih.

World Clean up Day 2018 Aceh Barat Daya bisa dikatakan sukses dan ini hanya merupakan langkah kecil, untuk Abdya yang lebih bersih dan peduli sampah.

Terimakasih seluruh Core Team dan Relawan yang hebat, semua bermula dari niat baik untuk aksi baik.

Wassalam


Sort:  

As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!