Itulah alasan kenapa percaya lebih menenangkan.
Jika cemburu aku malah merasa terkekang waktu. Aku sibuk membenarkan sesuatu praduga yang salah, menyudutkannya karena firasat.
Aah, sepertinya itu hanya menghancurkan benteng rasa yang begitu lama telah tercipta.