Puisimu mampu membawaku entah kemana, aku membaca sambil menghayal seolah-olah akulah pelaku dalam puisi itu. Trlebih lagi pada bait...
Ibu..
Jika ada terang, mengapa ada gelap?
Jika ada suka, mengapa harus ada duka?
Jika ada jernih, haruskah keruh juga melanda?
Kemudian ibu menjawab sambil memelukku.
Nak, jika ada ayah, maka ibu juga harus ada.
Karena itulah kamu ada!