Tulisan @zaimrofiqi saya kira penting untuk refleksi kita semua. Ada banyak soal muncul ketika kita bergabung di Steemit. Bahkan gara-gara beda cara pandang dan komunitas kita sampai merusak pertemanan. Seolah steemit seperti "agama" baru yang tidak boleh orang berbeda pendapat dalam menghadapinya. Inilah yang memunculkan taklik buta, yang menurut Barthes, sebagai mitos-mitos dunia modern. Ini sangat konyol. Perbedaan pandangan di Steemit mirip perbedaan calon presiden yang membagi orang-orang dalam "tempurung" masing-masing. Padahal kita tidak untung apa-apa berkonflik. Sama sekali tidak produktif. Untuk itulah saya kini mulai menjaga jarak dengan Steemit. Biar sempat baca, nulis cerpen, puisi, artikel -- untuk dikirim ke media -- ketimbang menanggapi atau merespon konflik yang tak produktif.
Oh ya, saya juga membuat tulisan untuk merespon sekaligus memperkaya tulisan penyair Zaim Rofiqi. Silakan disimak di sini:
https://steemit.com/life/@musismail/ketika-orang-besar-tak-mampir-di-steemit
Terima kasih. Salam mulia
Saya bersyukur aja ada media2 spt steemit ini yg memberi sedikit tambahan penghasilan bagi penggunanya... Mudah2an dampak negatifnya bisa terminimalisir sekecil mungkin...Semoga ke depannya Steemit ini semakin baik aja, Mas @mustafaismail ...
Salam hangat & sukses...☕❤