Menarik bang..
Nyatanya memang begini: jika kita kalah, gagal, miskin, bodoh, nista, lata, semua akan mencemooh, mencari-cari keburukan kita, semua menolak disebut saudara bahkan teman. Namun jika menang, berhasil, kaya, cerdas, bertahta, tenar, bernama, semua akan mengagung-agungkan, mencari-cari cara berbaik, semua mengaku teman bahkan saudara. Demikianlah adanya. Lalu apakah kita harus mengutuk, mengamuk pada keadaan yang terlanjur buruk dan mengirim protes ke haribaan Tuhan dengan alasan ketidak-adilan?